Tak Berkategori  

Meski Dipelosok, Warga Sikilang Peringati Upacara HUT RI Ke-73

Babinsa, Serda Tarmizi, Wali Nagari Persiapan Sikilang, Nafriadi, SP, Kepala Jorong

PASBAR — Semangat luar biasa ratusan warga muda dan tua di wilayah pelosok Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) ini patut diacungi jempol dalam memperingati upacara HUT-RI ke-73. Masyarakat Nagari Persiapan Sikilang, Kecamatan Sungai Aur ini selalu tiap tahun memperingati upacara bendera 17 Agustus dilapangan bola kaki sikilang. Jumat, (17/8/2018).

Namun kali ini berbeda. Sebab, sebelumnya sikilang hanya sebuah daerah kejorongan, tapi kali ini sikilang telah menjadi sebuah Nagari, yakni Nagari Persiapan Sikilang. Meski mereka jauh dari perhatian dan ketertinggalan dari segala akses pembangunan, itu tidak menyurutkan semangat nasionalisme warga sikilang.

Sikilang merupakan daerah pesisir pantai pasaman barat, sepanjang delapan kilometer membentang rumah penduduk, yang dihuni sebanyak 812 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 3600 jiwa,” sebut Wali Nagari Persiapan Sikilang, Nafriadi, SP.

“Lebih lanjut dijelaskan, Sikilang merupakan bagian wilayah kawasan administrasi Kecamatan Sungai Aur, yang saat ini satu-satunya nagari persiapan yang melaksanakan upacara HUT RI. Selain jauh dari kecamatan, ini juga dilaksanakan dengan tujuan memupuk rasa nasionalisme dan patriotisme bagi seluruh warga yang saat ini dinilai mulai luntur.

“Sebelum hari pelaksanaan upacara ini, kita sudah melakukan berbagai kegiatan lomba untuk memeriahkan HUT-RI ke 73 ini, seperti lomba gerak jalan, lomba panjat batang pinang dan Volly Ball,” jelasnya.

Nafriadi mengajak, agar seluruh lapisan masyarakat mari bersama-sama mewujudkan dan saling bahu membahu, dalam percepatan penetapan nagari persiapan ini, menjadi nagari yang devinitif,” ajaknya.

“Disisi lain ia berharap, agar pemerintah daerah dapat memusatkan perhatiannya ke nagari persiapan sikilang ini, karena kendala terbesar kita adalah akses jalan yang jauh dari harapan.

Babinsa, Serda Tarmizi, Wali Nagari Persiapan Sikilang, Nafriadi, SP, Kepala Jorong Rodipion (dari kiri-kanan)

Ditempat yang sama, Inspektur Upacara, Serda Tarmizi menyampaikan, kegiatan upacara memperingati HUT RI ini baru pertama kali dipimpin upacara oleh Babinsa sendiri, sebelumnya disini hanya dipimpin oleh seorang kepala kejorongan. Kedepan akan rutin dilaksanakan setiap tahun,” ungkap Serda Tarmizi yang merupakan Babinsa setempat.

“Lanjut tarmizi menegaskan, selain untuk memupuk rasa nasionalisme yang dirasa mulai luntur, upacara kali ini diharapkan dapat mempererat rasa kegotongroyongan dan persaudaraan seluruh warga.

Hal ini juga dilakukan karena upacara HUT Proklamasi kemerdekaan RI ini sangat penting. Bagaimanapun daerahnya tetap harus dilaksanakan, ini untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.

“Jika dibandingkan perjuangan pahlawan yang membela tanah air merebut kemerdekaan. Mempertaruhkan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa. Maka kita wajib menghargai jasa para pejuang kita dalam membela tanah air Indonesia. Ketertinggalan pembangunan bukan menjadi masalah selama kita melaksanakannya dengan penuh keikhlasan,” serunya.

Ditempat terpisah, Seketaris Nagari Persiapan Sikilang, Afrizal, S.Pd menyampaikan, meskipun tinggal dipelosok semangat nasionalisme masyarakat sikilang sangat tinggi, itu bisa dilihat rasa antusias masyarakat tentang dirgahayu Republik Indonesia tidak pernah surut.

Kami berharap, agar pemerintah daerah pasaman barat agar kedepan lebih memperhatikan kami disini. Kami hanya ingin hak kami sebagai warga negara dipenuhi.

Masyarakat disini menginginkan rasa kemerdekaan itu seutuhnya. Karena kendala yang dihadapi masyarakat disini tidak lain, akses jalan tanah yang sampai saat ini masih jalan peninggalan penjajah.

Selain itu, pembangunan jembatan penghubung yang kami harapkan kini terhambat, karena dikabarkan titik jembatan tersebut berada dilokasi HGU perusahan perkebunan sawit. Jembatan ini menurut kami jembatan kemanusiaan, seandainya ada bencana masyarakat disini harus lari kemana.

“Masyarakat sikilang rela membayar ganti rugi sebanyak 25 juta untuk lokasi pembebasan lahan titik pembangunan jembatan tersebut. Kami berharap, agar pemerintah dapat membantu proses pembebasan lahan tersebut,” harap sekna.

Pawai sekeliling kampung

Disisi lain, salah seorang tenaga pendidik SMPN 03 Sungai Aur, Maswarni menyampaikan, anak-anak didik disini sangat antusias dan dengan semangat menjadi pasukan pengibaran bendera, meskipun semua dalam keadaan keterbatasan. Kami berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan kami disini,” ujarnya.

Senada, pelatih pasukan pengibaran bendera, Zul alman, S.Pd.i menyebutkan, selama 14 hari kami menempa dan menyeleksi pasukan pengibar bendera ini, dari 50 orang siswa gabungan SMPN 03 dan MTS Darul Hikmah Sikilang terpilih sebanyak 31 orang.

Banyak tantangan yang dihadapi, karena anak-anak ini awam mendapatkan tata cara menjadi pasukan pengibar bendera merah putih. Akan tetapi kami tetap sabar dan selalu semangat melatih mereka, agar mereka dapat kedepannya mewakili kabupaten yang tercinta ini,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Ahmad taufikul yahya, salah seorang pasukan pengibar bendera mengatakan, ‘Perasaan saya sangat senang, meski ini dilakukan dikampung sendiri, latihan kami sangat berat karena kami ditempa semenjak dari subuh selama pelatihan.

Namun itu baik menurut kami, jika ingin hasil yang baik maka kita harus disiplin. Saya berharap, suatu saat bisa menjadi Pasukan penggerak pengibar bendera merah putih di pusat,” harap ahmad.

Dalam acara tersebut, turut dihadiri oleh Wali Nagari Persiapan Sikilang, Nafriadi, SP, Babinsa Sikilang, Serda Tarmizi, Sekna Persiapan Sikilang, Afrizal, S.Pd, Kepala Jorong Sikilang, Rodipion, Pemuka Adat, Tokoh Masyarakat, Bundo Kandung, Alim Ulama, Mahasiswa KKN Yappas, Siswa SMPN 03, Siswa MTS Darul Hikmah, Sekolah Dasar 03 Sungai Aur dan berbagai lapisan masyarakat lainnya. (Irf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *