Tak Berkategori  

Penataan Wisata Sibudda Oinan, Muntei dan Goiso Oinan, Ini Konsepnya

Mentawai, KD – Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai merencanakan kegiatan penataan dan pengembangan potensi destinasi wisata yang berada di tiga wilayah tahun ini, yakni di Sibudda Oinan, Kecamatan Siberut Tengah, Muntei Siberut Selatan, dan Desa Goiso Oinan Sipora Utara.

Konsep penataan destinasi wisata yang ada di tiga wilayah tersebut sudah dalam tahap penyusunan master plan dan Detail Engineering Design (DED) Kawasan Wisata yang sedang dikerjakan oleh tim Disparpora Mentawai.

Konsep penataan yang direncanakan Disparpora tersebut adalah penataan pengembangan potensi daya tarik masing-masing daerah baik itu wisata alam, tracking maupun wisata budaya.

Di Sibudda Oinan, Desa Saibi Samukop, salah satunya daerah yang akan ditata oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga adalah potensi air tawar yang berada di bibir pantai.

Laurensius Saruruk, Kepala Seksi Pengembangan Objek Daya Tarik Wisata Disparpora Mentawai mengatakan sumur yang menjadi ikon Sibudda Oinan tersebut akan dibuat lebih besar, kemudian membuat area atau lingkungan di sekitar sumur tersebut lebih rapi, bersih tanpa menghilangkan filosofi Sibudda Oinan.

“Jadi ikon Sibudda Oinan tetap kita munculkan, cuma sumur tersebut akan diperlebar,” kata Lauren pada Senin (26/3).

Selain pengembangan sumur tersebut, Disparpora juga akan melakukan pengembangan potensi wisata yang ada di daerah tersebut yakni dengan penataan hutan bakau (mangrove) dan juga pemanfaatan pantainya sebagai salah satu daya tarik wisatawan.

Saat ini masyarakat di Sibudda Oinan sangat mendukung pembangunan pariwisata, tinggal menunggu penyelesaian administrasi hibah tanah suku Sanene dan Saguruk seluas 1 hektar.

Kemudian penataan daerah wisata alam air terjun Pujujurung yang berada di Desa Goiso Oinan tersebut, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga akan membangun water boom. Pembangunan tersebut akan mengkombinasikan air terjun dengan laut.

“Di lokasi ini akan kita buat water boom, akan dibuat jalan setapak menuju air terjun dengan seni-seni yang memiliki daya tarik wisata, kemudian akan ada gazebo dan penyediaan lahan parkir,” kata Lauren.

Terkait lahan di daerah rencana pengembangan wisata di Pujujurung tersebut masih menemukan kendala soal hibah tanah pemilik lahan. Namun ini hanya persoalan pemahaman hibah tanah saja.

“Semua warga Goiso Oinan sangat mendukung, hanya ada dua keluarga pemilik lahan belum memahami konsep hibah tanah saja, nanti kita akan pergi sosialisasi lagi,” kata Lauren.

Sementara di Muntei, Siberut Selatan wilayah tersebut akan dijadikan destinasi wisata budaya sekaligus daerah wisata air terjun yang ada di Kulukubuk Desa Madobak, yang masih berada di wilayah Kecamatan Siberut Selatan.

Di sekitar Kulukubuk tersebut akan dibangun bangunan homestay yang bisa digunakan oleh pengunjung sehingga ketika pengunjung berwisata di air terjun tersebut dapat menikmati fasilitas yang ada.

“Tentu ini ketika akan masuk maka akan ada penarikan retribusi melalui pemberlakuan pembelian tiket masuk,” kata Lauren.

Pembangunan fisik untuk kegiatan penataan destinasi wisata tersebut akan dikerjakan pada 2019.

“Tahun ini (2018) kita masih menyusun master plan dan DED baru setelah semua selesai termasuk penyelesaian surat menyurat lengkap baru kemudian kita tender, pembangunan fisik pada 2019,” katanya.

Terkait pagu anggaran penyusunan master plan dan DED Kawasan Wisata di tiga daerah tersebut yang tercantum dalam APBD Mentawai 2018 sekitar Rp1,1 miliar yang terbagi dalam kegiatan

Penyusunan master plan dan DED wisata alam Sibudda Oinan senilai Rp322,8 juta, kemudian Penyusunan master plan dan DED wisata budaya di Muntei dan Madobag senilai Rp617,1 juta dan Penyusunan master plan dan DED Kawasan Wisata air terjun Pujujurung dengan pagu dana senilai Ro202,1 juta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *