PT. Palokoto Agro Industri koto tongah Simalanggang Rubah Ampas Jadi Uang

PT. Palokoto Agro Industri koto tongah Simalanggang Rubah Ampas Jadi Uang

 

Kabardaerah com Simalanggang, kabupaten 50 kota, Kabar Daerah com.Masyarakat Kapalo Koto, Tanam Batu, Nagari Koto Tangah Simalanggang. Kecamatan Payakumbuh Limapuluh kota merasa sangat bahagia. Karena perusahaan PT Palokoto Industri yang jadi harapan mereka guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat telah mulai beroperasi.minggu 16 Juni 2024.

 

Setelah memiliki perizinan lengkap PT Palokoto Industri yang didirikan oleh pasangan perantau Jonni Ekaputra dan Vivi Yanti anak nagari Palokoto ini, kini mulai uji coba beroperasi. Merubah ampas kelapa dan kopra menjadi minyak dan bungkil buat makanan ternak.

 

Tentu saja ke depan otomatis perusahaan ini akan menyerap tenaga kerja baru bagi anak nagari. Sekaligus juga menjadi solusi bagi masyarakat dalam meningkatkan nilai jual kelapa yang jadi usaha kebanyakan masyarakat Mudiak. Inilah yang jadi tujuan didirikannya perusahaan ini.”Kata Buyung mekanik PT Palokoto menyampaikan.

 

Hal ini membuat bahagia para pemilik kilang santan. Dan juga ibu ibu rumah tangga dan pemilik rumah makan. Karena Sejak adanya perusahaan pengolah ampas kelapa di Palo koto Simalanggang. Nilai kelapa jadi bertambah. ‘Ampas kelapa yang biasanya kami buang, kini telah dapat kami jual. ” kata Jum,(30th) pemilik kilang santan di Kecamatan Harau.

 

RN (45th) mengatakan ” Sejak ampas kelapa telah laku dijual. Adik saya dan teman temanya yang biasanya menganggur, kini telah dapat pekerjaan baru. Mereka jadi pengumpul ampas dari kilang kilang santan yang ada di pasar ibuh Payakumbuh, dan Limapuluh kota. Bahkan dari rumah rumah masyarakat dan rumah makan untuk dijual ke PT Palokoto. untuk di jual basah. Sebab kami belum punya tempat penjemuran ampas. Dan jika dijual dalam keadaan kering setelah dijemur, harganya jauh lebih mahal lagi. Dan tenaga kerja juga bertambah.” kata Rina senang.

 

Perusahaan ramah lingkungan ini ternyata tidak terlalu besar. Namun memberikan arti yang cukup signifikan. Saat awak.media berkunjung ke lokasi PT Palokoto Industri, ternyata alat yang dipakainya tidak digerakkan mesin diesel. Melainkan memakai listrik. Pantas tidak menimbulkan bunyi yang menggangu.

 

“Bukan tidak ada bunyi, tapi kami yang bersebelahan langsung (hanya berbatas dinding) rasanya tidak merasa terganggu oleh suara mesin, atau getaran yang ditimbulkannya.”Kata Bu FY, saat kami tanya tentang dampak lingkungan yang ditimbulkan perusahaan ini.

 

Mengenai bau yang menyebar, Nenek 58 th ini mengatakan “Aromanya tercium tidak terlalu berbau. Dan bau itu mirip bau kelapa direndang. Ada harum harumnya. Mungkin karena ampas itu di open. Makanya wangi. Dan asap yang ditimbulkannya juga tidak besar, karena cerobong asapnya di buat tinggi ke atas, sehingga tidak menggangu.” kata ibu pengrajin anyaman bambu ini mengakui.

 

“Saya sangat bangga dengan pasangan perantau Muda Jonny Eka Putra dan Vivi Yanti yang telah tergerak hatinya membuka cabang perusahaannya dikampung. Sehingga orang kampung jadi tertolong.

 

Demikian juga dengan Pemerintah daerah Limapuluh kota, yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Sehingga perizinan untuk jenis industri industri yang ramah lingkungan seperti PT Palokoto ini tidak dipersulit. Hal ini tentu merupakan langkah yang sangat bijak dalam menolong perekonomian masyarakat nagari. Dan jadi peluang bagi perantau untuk menolong masyarakat kampung halaman dengan membuka usaha baru.” kata Salah Seorang Ninik mamak pemuka masyarakat Mungka puas.

 

Tentang perekrutan tenaga kerja, karena masih masa uji coba, dan mesin kita masih sering mengalami kemacetan, untuk sementara waktu kita belum menambah karyawan. Kalau nanti telah benar benar eksis, Perusahaan ini tentu jadi peluang baru bagi lapangan kerja. Karena memang itu tujuan kita.”kata Buyuang mekanik PT, Palokoto menutup.

 

penulis(andi joker)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *