Perjalanan SiSCa, Menjadi SiSSCa (Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival) dan 100 Wonderful Pariwisata Indonesia.

Sawahlunto-KABARDAERAH COM.Sawahlunto Internasional Songket CarnivaL (SiSCa) sebagaimana yang kita ketahui selama ini, dari tahun ke tahun kegiatannya dapat berjalan dengan lancar dan selalu dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke Kota Sawahlunto.

KegiatanSiSCa ini, pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015 dan langsung dapat menuai sukses dengan tercatatnya ivent SiSCa pertama ini pada Museum Rekor Indonesia (MURi) dalam kategori, terbanyak memakai songket pada suatu ivent.

Kegiatan yang pertama kalinya, dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2015. Ivent pertama ini, saat itu dengan memakai nama SiSCa (S satu huruf) dan digunakan untuk kegiatan festivaL dengan menggunakan APBD Kota Sawahlunto. Sifatnya, “menjual” Pariwisata dengan Songket sebagai ikon Kota Sawahlunto, dalam hubungannya dengan Kota Wisata Tambang yang Berbudaya.

Kegiatan Festival ini, sangat kita harapkan. Karena kita yakini, pada akhir kegiatan semacam ini, dipastikan dapat meningkatkan omzet penjualan para pengrajin songket dan bertumbuh-kembangnya pemasaran dari hasil olah tangan masyarakat Silungkang dan Sawahlunto, utamanya yang bergantung ekonominya dari usaha atau pengrajin tenun.

Nama SiSCa dan rangkaian kegiatannya, sekaligus untuk dapat mendorong ekonomi “masyarakat songket”. Dan karenanya, tak berlebihan apabila pemko dan masyarakatnya tetap berharap dan mengharapkan agar kegiatan ini, dapat terus berjalan dan berkelanjutan. Karena itulah, kegiatan SisCa oleh Pemko Sawahlunto sudah dijadikan sebagai salah satu agenda tahunan, bagi pemerintah Kota Sawahlunto.

SiSCa (Sawahlunto Internasional Songket Carnival) yang berlangsung di Kota Wisata Tambang yang Berbudaya, Kota Sawahlunto, SumBar diketahui pada SISCa 2015 (pertama), acara ini tercatat dalam rekor MURi sebagai peserta terbanyak memakai busana songket, dalam satu kegiatan (17000).

Bahkan pada rangkaian kegiatannya, juga dilakukan pameran songket yang diikuti oleh dua negara penghasil songket, yakni Malaysia dan Jepang. Di samping beberapa daerah penghasil songket lainnya, yang ada di Indonesia.

Sementara itu, memasuki kegiatan SiSCa ke 5 tahun 2019 lalu, ada terjadi perbedaan mendasar SISCa (Sawahlunto Internasional Songket Carnival). Pada gelaran festival songket tahun ke 5 pada tahunn 2019, melalui berbagai pertimbangan, nama kegiatan ini disempurnakan namanya menjadi SiSSCa (Sawahlunto Internasional Songket Silungkang Carnival ).

Dan saat itu (2019) dinyatakan bahwa, kegiatan SiSSCa masuk ke dalam kategori 100 wonderful pariwisata Indonesia sehingga pembiayaannya, berada di Kementerian Pariwisata RI.

Dan pada tahun 2020 kemaren, SiSSCa tetap di gelar dengan konsep Virtual dari tiga (3) lokasi objek wisata di Kota Sawahlunto disebabkan Pandemi Covid-19 sedang bergejolak.

Dan tahun 2021 ini, SiSSCa akan berlangsung pada 30 November 2021 dengan berbagai rangkaian kegiatannya, yang sekaligus menyambut hari jadi Kota Sawahlunto ke 133 pada 1 Desember 2021dengan tetap mematuhi Prokes secara ketat. (Fdm)