5 Tahun Menanti, Kini Sawah dan Kolam Warga Berair Kembali

TANAH DATAR, KABARDAERAH,- Sudah 5 tahun semenjak rusak diamuk bencana alam 2015 lalu, kini air irigasi saluran Sangki I Nagari Pangian, Kecamatan Lintau Buo, sudah mengalirkan air ke ratusan Ha sawah dan kolam ikan milik warga.

Sebelumnya, irigasi yang dibangun kembali oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra V dan diselesaikan awal tahun 2020 ini tak bisa dimanfaatkan karena sedimentasi menutup saluran irigasi.

Akibatnya, sawah luas milik warga Lintau Buo menjadi produksi paling sedikit di Tanah Datar. Begitu juga dengan kolam ikan warga yang kering kerontang.

Namun berkat semangat gotong royong yang masih terawat di tengah masyarakat, bantuan alat berat berupa ekskavator dari Calon Bupati Tanah Datar, Eka Putra dan perantau Nagari Pangian, irigasi yang sudah 5 tahun tak mengaliri air itu, dibalas keringat 5 hari saja. Akhirnya sedimen di saluran utama sudah berhasil diangkat dan air pun mulai mangaliri petak demi petak persawahan.

“Terimakasih pak Eka, insya Allah kolam ikan akan segera kami isi dan akan bercocok tanam serentak lagi,” kata Nita, salah seorang warga Pangian.

Sementara itu kandidat Bupati Tanah Datar, Eka Putra merasa prihatin dengan irigasi yang sudah kering bertahun-tahun ini.

Padahal, menurut Eka, sumber kehidupan masyarakat yang berprofesi sebagai petani bergantung dari air irigasi ini.

“Saya punya hutang ke masyarakat Pangian. Perolehan suara saya ketika Pileg 2019 sangat tinggi di sana. Saya coba lakukan apa yang bisa saya lakukan untuk membantu warga,” sebut Eka Putra, Kamis (11/6/2020).

Dari data BPS pada tahun 2019, sebut Eka, Lintau Buo menjadi kecamatan yang memproduksi padi paling sedikit di Tanah Datar.

Hal tersebut terjadi, imbuh Eka, memang lantaran irigasi tak berfungsi dengan baik. “Dari data BPS itu, saya baca Kecamatan Lintau Buo hanya menghasilkan 12.282 ton padi. Ini sangat jauh tertinggal daripada kecamatan lain. Artinya irigasi sumber utamanya, kita tahu masyarakat kita mayoritas bertani, maka kedepannya jangan ada lagi lahan terbengkalai karena irigasi tidak berfungsi,” pungkas salah satu kader terbaik partai Demokrat ini.

Disamping itu, tokoh perantau Pangian sekaligus Anggota DPRD Batam, Arlon Veristo mengatakan, para perantau “badoncek” secara spontan mengirimkan bantuan untuk gotong royong masyarakat yang dikomandoi pemuda guna membersihkan sedimen irigasi.

“Semoga jiwa gotong royong tetap terjaga di tengah masyarakat Pangian. Karena terbukti, sanga banyak permasalahan nagari yang bisa diselesaikan dengan gotong royong,” papar politikus Partai Nasdem ini.

Senada dengan yang dikatakan Eka Putra, menurut Ketua Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari (BPRN) Nagari Pangian, Syafrizal menuturkan, berdasarkan data dari Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum Tanah Datar, jika aliran air lancar, Irigasi Sangki I ini mampu mengairi 449,5 ha lahan di Nagari Pangian dan Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo.

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut serta, selanjutnya kepada warga kita imbau untuk menjaga saluran irigasi dan tidak membuang sampah ke dalam bandar,” tukasnya. (ZIAN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *