Musibah Menimpa Wazriani Lampu Buatannya Seketika Meledak, Istri Bupati Pasbar Sifrowati Yulianto Membesuk Keluarga Korban

PASBAR,KABARDAERAH – Istri Bupati Rabu  pagi dapat laporan dari pihak Camat, nagari jorong dan Ikatan Mahasiswa Sungai Aur, bahwasanya seorang warga Wazriani (30) pekerjaan Ibu Rumah tangga yang mengalami luka Bakar 50% mengenai muka, lengan, badan dan anak laki-laki mengalami luka bakar di pipi dan telinga sehingga cacat dan anak yang lain mengenai tangannya. Kejadian tersebut terjadi di awal Bulan Puasa yang lalu hari jum’at, (24/4) jam 18.30 saat ingin berbuka.

Atas laporan tersebut Langsung Istri Bupati Sifrowati Yulianto menuju Puskesmas melihat kondisi yang terjadi pada Wazriani yang mempunyai 3 Anak masih kecil, didampingi Kepala Puskesmas Sungai Aur, Kabag Kesra Hendrizal mewakili Baznas serta Ikatan Mahasiswa Sungai Aur yang mengantarkan ke rumah langsung setelah berobat ke puskesmas di Nagari Sungai Aur, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat, Rabu (10/6/2020)

Istri Bupati Sifrowati Yulianto menyampaikan rasa peduli dan perihatin atas musibah yang di alami keluarga Wazriani yang mengalami luka bakar cukup serius yang menanggung perih dan kesakitan sudah 1,5 bulan yang lalu.

Ia juga menyampaikan, ini merupakan suatu cobaan agar Wazriani lebih berhati-hati dalam bertindak jangan ceroboh dalam memanfaatkan benda bekas, ambil hikmahnya Allahu subhana wata alla telah merencanakan yang lebih baik dari sebelumnya,” ujar Sifrowati

Ia mengatakan, sabar juga menghadapi berbagai cobaan sudah 6 bulan berpisah dengan suami dan sekarang dia menghidupi ke 3 anaknya dengan bekerja serabutan apalagi semenjak peristiwa luka bakar terjadi hanya mengandalkan bantuan dari sudaranya dari medan dan sekitarnya dengan seadanya,” kata Sifrowati

Kedatangan kami kesini melihat langsung dan memberikan sedikit bantuan sembako seperti beras dan telor serta sejumlah uang dari bantuan Baznas.

Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya berobat cek up ke puskesmas yang kabarnya menghabiskan biaya 50 ribu setiap harinya biaya transfortasi dan keperluan kebutuhan tiap harinya,” paparnya

Selanjutnya, Wazriani menceritakan kejadian, pada awal Bulan Ramdhan lalu Jum’at (24/4) jam 18.30 wib waktu ingin berbuka puasa, Ketika itu listrik padam di rumah lalu ia berinisiatif membuat lampu “Togok” yang dibuat dari tabung bekas yang sebelumnya berisikan racun DMA (Pembunuh gulma).

“ketika itu belum sempat di isi minyak tanah rupanya tabung yang berisikan gas itu saat korek api dicoba hidup apa tidak, waktu di coba nahas menimpa api hidup menyambar sehingga terjadi ledakan dan semburan api di tabung tersebut api membesar menyala yang mengarah ke korban Wazriani dan anak-anaknya” terangnya

Wazrian menyampaikan juga kepada masyakat agar berhati-hati juga menggunakan benda botol atau kaleng berisikan gas serta mengucapkan rasa terima kasih kepada Istri Bupati Sifrowati Yulianto, Baznas serta Kepala puskesmas dan Ikatan Mahasiswa Sungai Aur yang telah peduli atas kejadian dan derita yang kami alami ini.

” Semoga bantuan yang kami terima ini bisa kami gunakan untuk kebutuhan dan Allahu subhana wata alla yang akan membalas kebaikan Bapak dan Ibu semua,” ungkapnya

(SUWAHYU) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *