Sawahlunto-KABARDAERAH.COM.Persatuan Keluarga Putra Putri Perintis Kemerdekaan Indonesia (PKP3KI) merupakan sebuah wadah atau organisasi sosial kemasyarakatan, tempat berkumpulnya anak, cucu, cicit para perintis kemerdekaan RI. Organisasi non profit PKP3KI, saat ini dipimpin oleh Prof Meuthia Hatta, sebagai Ketua Umum DPP PKP3KI.
Sementara itu, kita ketahui untuk Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sumatera Barat (Sumbar), selama ini dipimpin oleh almarhum H Herman Nawas.
Untuk menyikapi posisi Ketua Umum PKP3KI DPW Sumbar yang lowong, sepeninggal wafatnya, Herman Nawas dan sesuai dengan hasil rapat Pengurus DPW pada hari Jum’at (3/12), terkait dengan rencana pengisian jabatan Ketua Umum PKP3KI Sumbar yang lowong.
Hal ini, diikuti dengan rencana untuk meningkatkan peran serta dan kontribusi PKP3KI Sumbar, ke depannya. Para pengurus bersepakat, setelah berkomunikasi dengan DPP PKP3KI, guna melaksanakan Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswilub) untuk keperluan tersebut.
Muswilub DPW PKP3KI dilaksanakan pada Sabtu pagi (18/12), yang dilakukan secara daring. Dan secara aklamasi, berdasarkan musyawarah dan mufakat, sebagai Ketua PKP3KI Sumbar Periode 2021 – 2026 terpilih, Irland Muhammad.
Sementara itu kepengurusan DPW Sumbar lainnya, Sekretaris Firdaus Badaruddin dan Bendahara, Muhammad Ridwan (UPI). Kepengurusan DPW PKP3KI Sumbar ini nantinya, seperti lazimnya juga akan dilengkapi dengan beberapa ketua bidang.
“Kami ucapkan selamat, kepada Irland Muhammad, Firdaus Badaruddin dan Muhammad Ridwan yang telah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPW PKP3KI Sumbar. Semoga dapat menjalankan amanah yang telah dipercayakan ini, dengan sebaik-baiknya dan membawa manfaat bagi kita semua,” ungkap Vero atau akrab disapa Abu Amman, melalui akunnya. Dan yang bersangkutan saat ini, diketahui bermukim di Amerika dan merupakan salah satu cucu, dari perintis kemerdekaan.
Harapan kita semua tentunya, dengan telah terpilihnya ketua dan kepengurusan DPW Sumbar priode 2021 – 2026, wadah ini hendaknya menjadi sarana agar semua kita dapat menghargai dan tidak melupakan sejarah. Sekaligus, sebagai jembatan pemersatu bagi pembangunan seutuhnya, di Sumbar. (Fdm)
