Ketua DPRD kota Bukittinggi, Beny Yusrial Pimpin Rapat Paripurna Hari Jadi Kota Bukittinggi ke 237

Bukittinggi, Kabar Daerah — Memperingati hari jadi kota Bukittinggi yang ke 237, digelar Rapat Paripurna DPRD kota Bukittinggi di Balai Sidang Bung Hatta Bukittinggi, pada Rabu 22 Desember 2021 rapat Paripurna ini dibuka Ketua DPRD kota Bukittinggi Beny Yusrial.

Pada acara tersebut dihadiri Walikota Bukittinggi H.Erman Safar, SH, Wakil Walikota Bukittinggi H.Marfendi, Sekda kota Bukittinggi Drs.Martiyas Wanto Ketua GOW Kota Bukittinggi, Ninik Mamak, Alim Ulama, Bundo Kanduang,  serta dihadiri juga oleh mantan Walikota Bukittinggi Bapak Haji Jufri SH beserta ibu, segenap unsur pimpinan daerah kota Bukittinggi, Wakil Ketua DPRD dan seluruh anggota DPRD kota Bukittinggi, seluruh RT, RW se-kota Bukittinggi serta puluhan wartawan yang berdomisili.di kota Bukittinggi.

Dalam pembukaan acara tersebut Ketua DPRD kota Bukittinggi Beny Yusrial menyampaikan, pada”hari jadi Kota Bukittinggi yang ke 237. momen peringatan hari jadi kota perlu dimaknai dengan melakukan koreksi introspeksi dan evaluasi.

“Kita perbaiki tata kehidupan melalui evaluasi dari ikhtiar dan usaha telah kita lakukan, kemudian kita bingkai catatan perjalanan hari ini ke depan dengan kerangka kerja yang produktif, ” ucap Beny.

“Beny Yusrial yang menjabat Ketua DPRD Kota Bukittinggi setelah menggantikan Herman Sofyan, pada September lalu mengatakan Kota Bukittinggi merupakan kota bersejarah yang sejak dulu menjadi pusat pemerintahan penjajah baik Belanda dan Jepang di Sumatera.

“Pilihan para Niniak Mamak untuk membentuk suatu komunitas pada sebuah dataran tinggi di sebuah tanah di Luhak Agam dan kemudian mendirikan Nagari Kurai, adalah awal dari keberadaan sebuah kota yang kini dikenal dengan nama “Bukittinggi”, pilihan tersebut merupakan suatu yang tepat hingga tidak heran bila negara penjajah Belanda dan Jepang menjadikan kota ini sebagai salah satu pusat utama dalam pengelolaan pemerintahan dan militernya,” jelasnya.

Ia mengatakan, pada masa perjuangan kemerdekaan RI, kota ini pernah dijadikan Ibukota Kedua Republik Indonesia setelah Yogyakarta.

“Ibukota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, Ibukota Provinsi Sumatera, kemudian Ibukota Sumatera Tengah, pernah pula menyandang status sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat sebelum dipindahkan ke Padang dan terakhir sebagai ibukota Kabupaten Agam sebelum dipindahkan ke Lubuk Basung,” ujarnya.

Peringatan HJK Bukittinggi diselenggarakan dengan sederhana dan menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mengantisipasi penyebaran wabah.

Kota Bukittinggi saat ini bersiap untuk didatangi wisatawan dari berbagai daerah menjelang Nataru tahun ini, sejumlah objek wisata dan pusat keramaian diperkirakan akan ramai dikunjungi.harap Beny.

“Sementara Wali Kota Bukittinggi, H.Erman Safar, dalam sambutannya mengajak semua pihak untuk kembali perkuat kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi dalam masa pandemi covid – 19, Erman Safar juga menyampaikan ucapan rasa terima kasih kepada tokoh tokoh adat dan pegiat sejarah di Kota Bukittinggi karena turut serta ambil bagian dalam membahas hari jadi Kota Bukittinggi ke 237 ini, Hari kota Bukittinggi yang selalu diperingati setiap Tahun yang jatuh Pada tanggal 22 Desember, selalu menjadi perhatian kita semua, Pungkasnya.

“Lebih lanjut Erman Safar menegaskan kita warga kota “Jangan sekali-kali melupakan sejarah, Kota Bukittinggi yang kita cintai ini.

Karena sejarah-lah yang akan kita tinggalkan kepada generasi yang akan datang agar tidak salah dan dapat membentuk serta memelihara karakter diri sebagai karakter pejuang, bukan sebagai karakter yang dijajah, ujarnya. ( zul )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *