Taman Kehati Emil Salim, Resmi Berdiri di Kota Sawahlunto.


Sawahlunto-KABARDAERAH.COM.Direktur eksekutif Yayasan Kehati (Keanekaragaman Hayati), Riki Frindos memaparkan bahwa sejatinya kegiatan ini akan dihadiri langsung oleh mantan Menteri LH, Emil Salim. Namun karena alasan kesehatan, beliau tidak dapat menghadiri kegiatan yang sungguh sangat penting ini.

“Ucapan maaf saya sampaikan mewaliki Emil Salim karena tidak dapat hadir langsung dalam kegiatan ini. Walaupun beliau tidal bisa hadir, hati beliau tetap ada untuk Kota Sawahlunto dan tetap mendukung kegiatan Kehati ini,” ujar Riki Frindos dalam sambutannya Rabu (8/6).

Taman Kehati Emil Salim Kota Sawahlunto, merupakan satu-satunya Taman Kehati yang dibuat dengan memanfaatkan lahan bekas tambang batu bara yang terletak di <span;>Kawasan Taman Kandi jalan Baru Jalur 2, Kota Sawahlunto.

“Keunikan dari Taman Kehati Sawahlunto jika dibandingkan dengan Taman Kehati lainnya di Indonesia, taman ini berada di lahan tidur bekas galian tambang batu bara, peninggalan Belanda yang nantinya selain akan digunakan sebagai tempat pencadangan sumber daya Hayati, juga dapat dimaanfaatkan menjadi objek wisata bahkan menjadi sistim penyangga bagi tempat penelitian,” ungkap Riki menambahkan.

Yayasan Kehati mengucapkan apresiasi terhadap Pemerintah Kota Sawahlunto dan masyarakatnya yang begitu antusias dalam berkomitmen untuk meujudkan Taman Kehati ini, menjadi yang terbaik di Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Asisten II bidang perekonomian dan pembangunan, Setda Provinsi Sumatera Barat, Warda Husein, SE MM menyampaikan bahwa Taman Kehati selain di tingkat Prov Sumbar, baru ada di tiga (3) daerah. Kota Solok, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Sawahlunto.

“Kehadiran Taman Kehati di Sawahlunto dengan nama Taman Kehati Emil Salim ini,  akan menjadi taman Kehati yang ke empat (4) di Sumatera Barat. Jika melihat keseriusan dari pemerintah Kota Sawahlunto, saya optimis taman ini akan menjadi Taman Kehati yang dapat berkontribusi terhadap pelestarian keanekaragaman hayati lokal serta akan menjadi salah satu objek wisata di Kota Wisata Tambang Berbudaya yang telah diakui oleh UNESCO,” ujar Warda Husrin.

Harapannya agar Taman Kehati Emil Salim ini dapat menjadi contoh dan rujukan bagi Taman Kehati lainnya yang ada di Indonesia. Karena dikelola secara bersama baik dari Provinsi melalui Forum CSR nya, maupun dari berbagai perusahaan lokal sebagai ujud tanggungjawab moral terhadap kelestarian lingkungan.

Sementara itu, Walikota Sawahlunto Deri Asta SH atas nama Pemerintah Kota sangat  mengapresiasi Kehati dengan  terealisasinya rencana pembuatan Taman Kehati Emil Salim yang sudah digagas sejak tahun 2019 lalu ini. Dan pemerintah Kota Sawahluto  telah mempersiapkan kawasan 24 hektar, di lahan bekas tambang Kandih untuk dimanfaatkan seperti dengan rencana yang sudah digagas sebelumnya.

“Kita apresiasi rencana pembuatan Taman Kehati Emil Salim ini. Lokasi Taman Kehati Emil Salim ini, sebenarnya merupakan perencanaan pengembangan pusat Kota Sawahlunto dengan rencana  perkantoran-pelayanan di areal ini,” ujar Wako Deri Asta.

Untuk pengelolaan nanti, selain keterlibatan dari Yayasan Kehati, juga akan melibatkan masyarakat. Bahkan Pemko Sawahlunto juga telah menyiapkan kelompok masyarakat yang akan diberdayakan untuk mengelola dan mengembangkan Taman Kehati Emil Salim ini ke depannya.

Setelah peresmian Taman Kehati Emil Salim di kawasan Kandi, dilanjutkan dengan diskusi “Sawahlunto Menuju Tranformasi Pembangunan Berkelanjutan dan Lestari,” di rumah dinas Walikota dengan dihadiri langsung oleh Emil Salim melalui zoom meeting.

Yayasan Kehati merupakan lembaga nirlaba yang didirikan oleh Emil Salim (mantan Menteri LH), beberapa tahun lalu guna mengemban amanat untuk menghimpun, mengelola, dan menyalurkan dana hibah bagi pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. (Fdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *