Pengerjaan Proyek Ruas Jalan Paraman Sawah-Sawah Mudik Tidak Maksimal

Kondisi jalan Paraman Sawah-Sawah mudik terlihat retak di beberapa bagian(Foto:Istimewa)

PASAMANBARAT,KABARDAERAH.COM-   Proyek pengaspalan ruas jalan yang menghubungkan Kejorongan Paraman Sawah-Sawah Mudik, Nagari Batahan Utara, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengalami masalah.

Proyek yang dikerjakan oleh PT.Haryona dengan nilai kontrak Rp 4.383.453.000 .(Empat Milyar Tiga ratus Delapan puluh tiga juta empat ratus lima puluh tiga ribu rupiah) sumber dana DAK Kabupaten Pasaman Barat tahun 2023, dengan masa pengerjaan 150 hari kalender terhitung sejak 20 Juli 2023, hingga kini belum selesai dikerjakan.

Selain itu, kondisi jalan yang telah di aspal itu retak di beberapa bagian. Hal itu terlihat dari pantauan awak media di lokasi pada Selasa, 26/12/2023 lalu.

Menurut Kepala Jorong Paraman Sawah, Ahmad Yani, pihak kontraktor beralasan, buruknya kualitas jalan tersebut akibat curah hujan yang tinggi di saat pengerjaan proyek.

Sementara itu dari keterangan warga setempat, anggaran proyek juga di potong sepanjang 200 meter untuk pembuatan bronjong di sisi jalan.

“Kata pengawas proyek, pagu dana proyek juga di potong untuk pembuatan bronjong disisi jalan, katanya sepanjang 200 meter,” kata warga tersebut.

Dari pantauan media, kualitas jalan memang terlihat kurang memadai dan diduga tak sesuai bestek.

Keterangan Dinas PUPR Pasaman Barat

Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) PUPR Pasaman Barat, Fadli yang di hubungi via seluler membenarkan keterlambatan pekerjaan proyek PT.Haryona tersebut.

Menurutnya keterlambatan tersebut karena faktor cuaca yang tidak bersahabat di saat pengerjaan proyek.

“Sesuai aturan, kontraktor akan kita beri kesempatan menyelesaikan proyek tersebut,”jelas Fadli.

“Januari nanti  sudah kelar itu Bang,” tambahnya.

Ketika di tanya mengenai pagu dana ruas jalan yang di pangkas 200 meter untuk pengadaan bronjong, beliau membenarkan.

“Jika tidak di bangun bronjong, ada kekhawatiran badan jalan tergerus dan longsor, bisa berakibat fatal. Oleh sebab itu sebahagian dana proyek di potong untuk pembuatan bronjong,” urai Fadli.

Disinggung mengenai dugaan volume jalan yang tidak sesuai bestek, Fadli menampik.

“Kita yakin di finishing nanti volumenya mencapai 80 sampa 85 persen, jika tak sesuai kontraktor bisa di denda” kata Fadli.

Ia kemudian berterima kasih pada media yang sudah ikut serta memantau proyek tersebut.

“Terima Kasih infonya ya bang, tetap kawal Bang,” katanya mengakhiri pembicaraan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *