Pekerjaan PT. Merangin Karya Sejati di Dharmasraya Terindikasi Tidak Sesuai Spek

DHARMASRAYA,KABARDAERAH.COM- Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Dharmasraya kian dipacu, namun sangat disayangkan ada beberapa tidak dibarengi dengan profesionalnya perusahaan yang dipercaya mengerjakan proyek tersebut.

Salah satuny adalah Program Pembangunan Jalan dan Jembatan untuk Kegiatan Pembangunan Jalan (DAK Reguler) untuk Pekerjaan Peningkatan Jalan Simpang Batu Kangkung yang berlokasi di Kecamatan Asam Jujuhan.

Faktanya, Proyek dengan Nomor Kontrak : 610.02/19-PL/PPK-AIR/PJI-JITT/APBD/VI-2018 senilai Rp. 4.828.638.254,74 yang dananya bersumber dari DAK dengan masa kerja 210 hari kalender.

Dengan Kontraktor Pelaksana PT. Merangin Karya Sejati, Konsultan Pengawas CV. Arkana Putra untuk pekerjaan timbunan jalan diragukan kualitasnya.

Terbukti, timbunan yang digunakan dilapangan bercampur dengan material batu sebesar kepala anak-anak atau batu mangga yang kemudian dipadatkan menggunakan alat berat.

Padahal, pekerjaan untuk timbunan tersebut sesuai spek menggunakan Pasir-Batu (Sirtu-red), sedangkan Material Batu yang sebesar kepala anak-anak atau batu mangga tersebut diperuntukkan untuk pekerjaan drainase bahu jalan.

Darwin, Direktur LSM ACIA yang kelokasi pekerjaan, Selasa (2/7), tepatnya menuju perkebunan PT. Tidar Kerinci Agung (PT. TKA-red) yang bukan merupakan jalan umum mengatakan, sepanjang lokasi pekerjaan jalan tersebut disusun batu sebesar kepala anak-anak atau batu mangga.

Sebagian menurutnya sudah dipadatkan. Menurutnya material yang digunakan seharusnya Pasir-Batu (Sirtu-red).

Lebihlanjut menurutnya, tidak saja mengenai spek pekerjaan yang bermasalah, manfaat dari proyek tersebut juga dipertanyakan, karena ruas jalan tersebut bukan menuju pemukiman warga, tapi perkebunan PT. TKA.

“Kok bisa proyek jalan ini untuk perkebunan, sementara masih banyak lokasi perkampungan jalannya belum diaspal,” ungkap Andi, warga setempat yang sempat ditemui media.

Ia juga mengatakan, Kabupaten Dharmasraya selama ini menurut informasi defisit anggaran, sementara perkebunan malah diaspal hotmix.

“Seharusnya Pemkab Dharmasraya mengutamakan pengaspalan daerah menuju perkampungan, bukan jalan perkebunan milik perusahaan,” imbuhnya.

Untuk itu, lebihlanjut Darwin meminta PPTK, KPA dan PA agar membongkar pekerjaan yang sarat penyimpangan dan menegur perusahaan nakal tersebut.

“Kita akan surati Kadis PU untuk membongkar pekerjaan asal asalan ini,” imbuhnya, seraya berjanji juga akan menyurati pihak penegak hukum berdasarkan temuan ini.

Junaidi, Kepala Dinas PUPR, Kabupaten Dharmasraya ketika dikonfirmasikan via WA akan melakukan cek kelapangan.

Ia juga mengaku, timbunan yang digunakan untuk pekerjaan jalan itu seharusnya sirtu.

“Timbunan harus menggunakan sirtu, batu untuk pengunci,” katanya seraya mengaku bahwa pekerjaan tersebut memang jauh dari lokasi keramaian.

Terkait tudingan pekerjaan jalan tersebut menuju perkebunan PT. TKA, Junaidi mengatakan, jalan tersebut merupakan Jalan Kabupaten menuju ibu kota, Kecamatan, Kantor Camat Asam Jujuhan.(nd/arp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *