PADANG, KABARDAERAH,- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia, bersama dengan Panja Haji menggelar sosialisasi Pengelolaan dana haji di Kota Padang yang berlangsung di Hotel Mercure pada Selasa (28/4).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Anggota DPR RI Komisi VIII Lisda Hendrajoni sebagai narasumber, serta puluhan peserta yang berasal dari berbagai unsur.
Deputi Manajemen Resiko Investasi BPKH RI, Karno Menjelaskan fungsi BPKH dalam mengelola dana haji serta memilih investasi yang berbasis syariah agar dana terkelola dengan baik.
“Investasi yang dilakukan harus betul-betul diperhitungkan secara matang. Karena dana ini nantinya juga difungsikan untuk menutup kekurangan dari setoran dana haji para CJH,” ungkap Karno.
Disebutkan, dana haji yang disetorkan saat ini ditetapkan oleh pemerintah dan DPRD pada angka kisaran Rp. 35 Juta. Namun biaya yang dikeluarkan per jamaah sesungguhnya mencapai angka Rp. 70 juta.
“Nah jadi Keuntungan dari BPKH lah yang dipakai untuk menutupi kekurangan tersebut. Dana tersebut dikelola sebaik mungkin oleh BPKH, dengan kemungkinan Resiko sekecil mungkin,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Lisda Hendrajoni dalam kegiatan tersebur menyampaikan bahwasanya saat ini pemerintah dan Panja Haji terut melakukan persiapan-persiapan dalam pemberangkatan ibadah haji, meskipun hingga saat ini belum terlihat peluang dari pihak Kerajaan Arab Saudi.
“Kita (Indonesia) masih menjadi salah satu yang dilarang masuk ke Arab Saudi karena Pandemi Covid-19 hingga saat ini. Namun tim Panja terus mempersiapkan (keberangkatan) jika ada kemungkinan tiba-tiba izin diberikan untuk Indonesia,” jelas Anggota Fraksi NasDem DPR RI tersebut.
Karena masih dalam situasi pandemi, kegiatan Sosialisasi BPKH dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan, dimana para peserta dan panitia penyelenggara diwajibkan mengikuti Tes Swab Anti Gen.
(Efrizal)
