Cumeeh Untuk PKDP, Tantangan Bagi Pengurus Baru Munas Padang

Ditulis Oleh  :  Labai Korok Piaman

 

Musyarawah Nasional (Munas) Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) yang diadakan di hotel berbintang empat, Kota Padang telah menghasilkan Ketua Umum, dua nama yang bertarung yaitu Markoni berpangkat Mayjen TNI (Purnawirawan), akhirnya terpilih Jhon Kenedy Azis (JKA) Anggota DPR RI dua periode dari Partai. Golkar.

Keterpilihan Ajo Jhon ini, Penulis dapatkan infonya dari group wa FKMPI Nasional, digroup itu juga dishere pidato Ajo JKA didepan peserta musyawarah nasional yang hadir. Penulis walaupun sudah 4 tahun mundur dari kepengurusan PKDP Sumbar, secara pribadi tentu bersyukur telah terpilih Ketua Umum PKDP Nasional dan selamat buat Ajo JKA.

Menurut Penulis, Ajo Jhon memiliki tantangan yang sangat besar dalam menahkodai organisasi PKDP yang sangat besar ini, dimana sudah banyak cumeeh, sudah banyak kritikan dan ungkapan negatif yang perlu diperbaiki melalu kenerja kepengurusan PKDP yang baru.

Tapi Penulis sangat senang dalam isi orasi Ketua Umum PKDP yang dishare digroup wa tersebut, video singkat itu mengungkapkan bahwa “Saya (JKA) adalah betul orang politik tapi bersumpah demi Allah Saya (JKA) tidak membawakan politik dalam PKDP”. Perkataan itu langsung disambut tepuk tangan yang meriah oleh ratusan peserta.

Ungkapan Ajo Jhon tentang politik tadi memberikan angin sejuk bagi Penulis dan Kita semua warga perantau PKDP, karena sepengetahuan Penulis sangat banyak cumeeh politik terhadap PKDP ini, baik yang muncul dari aktivisnya sendiri, maupun perantaun Piaman.

Kepanjangan PKDP misalnya sudah dipelesetkan jua, sebagai bahan cumeeh, ada yang mengatakan PKDP (Pulang Kampuang Demi Politik), ada juga PKDP (Pilkada Katibo Diatur Perantau), ada juga yang eksrim PKDP (Pitih Kalua Dapek Pitih), ada juga mencumehkan PKDP (Pemilu Kamanang Diparalukan Perantau) dan banyak cumeeh/pelesetan lain yang Penulis terima.

Penulis pikir, cumeh atau pelesetan diatas perlu ditanggapi dengan komitmen kerja dan komitmen Ketua Umum terpilih untuk berbuat sehingga cumeeh atau pelesetan kepanjangan PKDP tersebut tidak ditemukan lagi.

Kedepan yang hadir diperasaan perantau dan urang ranah mengatakan bahwa PKDP nasional tersebut memang hebat dan bangga Kita dengan kepengurusan Ajo JKA. Dimana cita-cita mulya didirikan PKDP ini bisa lahir kembali seperti dahulu kala PKDP didirikan.

Penulis tahu dibeberapa Kabupaten atau Kota rantau manfaat PKDP itu sangat besar dirasakan. disana lahir PKDP memiliki masjid tempat urang rantau Piaman berkumpul, ada juga pandan pakuburan tempat dimakamkanya orang rantau Piaman yang meninggal disini, ada juga gedung berkumpul, Alek baik, Alek buruak hadir PKDP dan lain-lainya.

Mungkin kehebatan PKDP dahulu bisa dilahirkan lagi, harus diciptakan kembali bahwa PKDP kembali kenilai-nilai awalnya yaitu PKDP mengayomi perantau dan membantu kampung alaman Padang Pariaman dan Kota Pariaman (Piaman laweh).

Sebelum menutup tulisan ini Penulis ingatkan jangan PKDP dilarikan keranah politik atau diseret-seret kekepentingan politik rantau terhadap kampung halaman. Karena pengalaman bagi Ketua Umum terpilih memanfaatkan PKDP untuk politik selalu mengalami kegagalan seperti yang sudah Kita saksikan bersama-sama.

Ketua umum memanfaatkan PKDP untuk politik ini sudah dikupas rinci dalam tulisan, analisa bernas oleh kanda Efendi dengan judul “Apes Setelah Pimpin PKDP, Takdir atau Tidak?” di media online analisakini.id.

Dalam paparan kanda Efendi yang bisa Penulis kutib, diuraikan bahwa “sejak 10 tahun terakhir ini entah sengaja atau tidak, ada sejumlah pihak yang menggiring organisasi PKDP ini ke dunia politik. Benar, person ketua atau pengurus PKDP ikut berpolitik silakan saja. Tak ada larangan. Itu hak politik masing-masing. Tapi jangan mencoba menggiring PKDP.

Fakta juga mengungkap dalam 10 tahun terakhir itu, orang nomor satu di PKDP saat berlaga di Pileg maupun Pileg, apes. Bisa jadi orang nomor satu di PKDP tersebut, tidak mau membawa nama PKDP, tapi orang di lingkarannya yang menggosok dan menggiring. Alhasil orang nomor satu PKDP itu pun terbawa-bawa jadinya.

Hasilnya? Bisa kita lihat sama-sama. Ketum DPP PKDP saat ini, Refrizal. Sebelum jadi ketum, Refrizal sukses di Pileg 2004, 2009 dan 2014 sehingga mengantarkan sang buya ini ke Senayan sebagai anggota DPR RI.

Munas PKDP tahun 2018, peserta mengamanahkan Refrizal sebagai Ketum PKDP. Pada Pileg 2019 Refrizal kembali ikut. Selain sebagai petahana, jabatan Ketum PKDP juga melekat pada diri Refrizal. Hasilnya, sama-sama kita ketahui, orang nomor satu di DPP PKPD apes.

Ingat Ramal Saleh yang dipercaya menjadi Ketua DPW PKDP Sumbar pada 2016 menggantikan Muslim Kasim? Pengusaha sukses ini juga ikut Pileg 2019 sebagai calon anggota DPD RI yang wilayah pemilihannya adalah 19 kabupaten/kota.

Begitu pula almarhum Muslim Kasim. Diberi amanah pimpin DPW PKDP Sumbar pada 2011 dan pas maju sebagai calon gubernur pada Pileg 2015 apes.

Di Padang, juga demikian. Ketua PKDP Padang, Veri Yasri maju menjadi Caleg untuk DPRD Sumbar dari daerah pemilihan (Dapil) Padang pada Pileg 2019, apes pula.

Itu uraian kanda Efendi tentang Ketua Umum PKDP masuk keranah politik, yang pada akhirnya berujung kekalahan. Penulis dalam hal ini tidak bisa menanggapi kebenaran analias tersebut.

Namun Penulis tetap mengingatkan bahwa “cumeeh Untuk PKDP Tantangan Bagi Pengurus Baru dimasa Ajo JKA. Selamat Ajo JKA.

 

Editor  :  Robbie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *