Pembunuhan dan Kenakalan Remaja, Pesantren Ramadhan Untuk Siswa Solusinya

Ditulis Oleh  :  Labai Korok Piaman

 

Sumatera Barat (viral) digegerkan dengan temuan anak umur 14 tahun terkubur dibelakang rumah. Kasus teranyir ini terjadi pada AJ (14), siswi SMP di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) sudah hilang sebulan sebelum ditemukan tewas.

Korban dibunuh serta dikubur pacarnya YS (17) lantaran takut hamil usai keduanya melakukan hubungan badan.

Kapolres Padang Panjang., AKBP Dony Bramantyo mengatakan, kejadian pilu ini terjadi di Jorong Solok, Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. Jenazah korban baru ditemukan pada Jum’at (17/03/23).

Cerita ini, bisa dipihat melalui media online nasional maupun media lokal, bahwa pelaku (YS) menghabisi korban dengan membekap menggunakan bantal, kemudian kepala korban dipukul dengan batangan balok kayu hingga berlumuran darah.

Lebih lanjut, pelaku mengatakan, pelaku lalu menggali lubang di lantai dapur dan menyeret tubuh korban yang sudah tidak bergerak ke dalam lubang dan menguburnya. Begitu sadisnya pelaku terhadap korban yang malam itu juga melakukan hubungan badan karena masih pacarnya.

Kasus seperti yang diceritakan diatas merupakan sebagian dari permasalahan remaja yang terjadi di Ranah Minang ini. Jika dibuka memory google banyak kasus-kasus lain yang disebabkan oleh lemahnya iman dalam diri para remaja sehingga berani melakukan perbuatan dosa besar.

Perlu diketahui, bahwa kenakalan remaja tersebut terjadi karena kurangnya sosialisasi dari orang tua ke anak mengenai nilai-nilai moral, agama, adat dan sosial. Seperti contoh perilaku yang ditampilkan orang tua (modeling) dirumah terhadap perilaku dan nilai-nilai anti-sosial dan tidak disuruh mengaji Islam.

berikut kenakalan remaja kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya). Yang menyebabkan kurangnya disiplin yang diterapkan orang tua pada anak sehingga anak tertib. Rendahnya kualitas hubungan orangtuanya.

Kenakalan remaja tersebut bisa juga karena dilanda kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga yang berujung anak brutal diluar. Andaikan diuraikan banyak instrumen yang menyebabkan kenakalan remaja itu terjadi di Sumatera Barat ini.

Namun selaku orang berbudaya dan tetap prihatin dengan kenakalan remaja ini maka Penulis mengajak semua pemangku kepentingan, Ninik Mamak, Alim Ulama dan orang tua bersama-sama mencegah atau mengantisipasi jangan terjadinya kenakalan remaja yang lebih parah.

Maka momen Ramadhan ini kita sama mendorong anak-anak dan remaja di Nagari, dirumah untuk taat menjalankan ibadah puasa, serta ikut melakukan kegiatan Pesantren Ramadhan yang diadakan oleh pihak Pemerintah Daerah dan pihak sekolah dinagari-nagati setempat.

Manfaat mengikuti Pesantren Ramadhan yaitu selain mendapatkan ilmu agama dan dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusus juga memperoleh banyak pengalaman berharga misalnya, berlatih mandiri, rasa sosial dan setia kawan jadi lebih meningkat serta memupuk rasa kebersamaan. Sedangkan untuk tujuan pesantren ini hampir sama dengan manfaat pesantren Ramadhan secara khusus yaitu untuk menanamkan iman dan takwa yang lebih kuat lagi.

Tujuan-tujuan lain Pesantren Ramadhan yaitu tentu saja lebih mempererat hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesama manusia, yakni dalam bersosialisasi dan membentuk kepribadian remaja menjadi kepribadian yang penuh dengan warna Islam yang kental.

Pesantren Ramadhan ini khusus untuk sekolah menengah atas dan sekolah kejuruan atas sudah diintruksikan oleh Gubernur Sumbar., Mahyeldi Ansharullah dilaksanakan di masjid-masjid dan surau-surau yang ada di nagari.

Untuk mengantisipasi terjadi kenakalan remaja yang lebih parah, maka semua Wali Murid, Ninik Mamak, Tokoh Nagari dan Alim Ulama, mari ramaikan acara Pesantren Ramadhan untuk memperkokoh iman remaja di negeri ini.

 

Editor  :  Robbie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *