Tak Berkategori  

Kisruh PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk dengan SPSI

Padang, kabardaerah.com- Para Buruh Bongkar-Muat dan SPSI Kecamatan Lubuk Begalung yang berada di lokasi By Pass, Kota Padang, merasa dizalimi oleh PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk cabang Kota Padang.

Buruh Bongkar-Muat dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) merasa dizalimi karena dalam kegiatan bongkar-muat yang terjadi di Gudang PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk yang berlokasi di Jalan By Pass Lama Km 9 No. 66 Lubuk Begalung Padang tidak diikut sertakan.

Karena merasa dizalimi, puluhan Buruh Bongkar-Muat, Sabtu (21/07) mendatangi gudang PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk untuk meminta kepastian mengenai status mereka sebagai Buruh Bongkar-Muat.

Bukan itu saja, bahkan pihak PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk terkesan mengadu domba buruh dengan beberapa oknum Polisi Militer dalam melakukan kegiatan bongkar muat di dalam gudang tersebut.

Seperti pengakuan beberapa buruh yang ditemui kabardaerah.com di lokasi gudang tersebut, beberapa hari yang lalu beberapa oknum Polisi Militer melakukan kegiatan memuat palet bekas tanpa mengikut serta buruh yang ada dilokasi tersebut.

Jaka, Pimpinan SPSI Kecamatan Lubuk Begalung untuk Wilayah By Pass yang ditemui kabardaerah.com dilokasi tersebut sangat menyayang apa yang telah dilakukan oleh PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk.

Ia mengatakan, apa yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan terkesan telah mengadu domba para Buruh Bongkar-Muat dengan oknum Polisi Militer tersebut, karena yang seharusnya merupakan hak buruh diberikan kepada yang tidak berhak.

Lebih lanjut Jaka menjelaskan, seharusnya ini tidak dilakukan karena akan merugikan perusahaan sendiri, melibatkan oknum Polisi Militer yang nantinya akan menimbulkan image buruk untuk perusahaan yang telah bertaraf nasional tersebut.

Menurut Jaka, selama ini limbah yang berupa palet bekas tersebut oleh pihak perusahaan diberikan kepada masyarakat setempat untuk digunakan, baik untuk kayu bakar maupun untuk kegunaan lainya.

Dan untuk melakukan kegiatan tersebut, perusahaan mengeluarkan biaya untuk melakukan proses memuat limbah palet tersebut, itu merupakan tanggungjawab dari mereka yang akan menggunakan limbah tersebut. “Jadi itu sangat memberikan keuntungan bagi perusahaan, karena tidak mengeluarkan lagi untuk membuang limbah,” jelas Jaka.

Namun sekarang yang terjadi, semenjak terjadinya perubahan pimpinan pada gudang PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk yang berlokasi di By Pass tersebut, limbah palet bekas tersebut kembali diambil oleh pihak perusahaan.

Itu semua tidak masalah, itu merupakan milik perusahaan tapi untuk kegiatan memuatnya tolong libatkan para Buruh Bongkar Muat yang dipimpinan, bukan melibatkan oknum Polisi Militer. Seolah-olah pihak perusahaan telah mengadu domba para buruh dengan oknum Polisi Militer, sesal Jaka.

Seterusnya Jaka menjelaskan, pihak perusahan tidak mau melibatkan buruh yang dipimpinnya karena selama ini Ia mendengar adanya permain kotor yang dilakukan oleh pihak pimpinan disana. Nanti takut bobroknya terbongkar, tegas Jaka.
Informasi yang diterima kabardaerah.com dari perwakilan buruh yang dipanggil oleh para pimpinan gudang mengatakan, limbah palet bekas itu memang diambil alih kembali oleh pihak perusahaan.

Namun kegiatan pemuatan yang terjadi beberapa hari yang lalu oleh oknum Polisi Militer hanya merupakan karena hubungan emosional saja. Limbah palet bekas tersebut diberikan kepada oknum Polisi Militer tersebut.

Dengan adanya kisruh tersebut, Bambang selaku HRD dan Edi Arsandi selaku BM untuk PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk Cabang Padang tidak mau ditemui awak media, karena telah beberapa kali di laporakan kepada mereka bahwa para awak media mau bertemu, alasannya sedang meeting. (Dtk/wil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *