Tanah Datar 14 Hari Menghadapi Lockdown?

ARTIKEL,- Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat yang dikenal sebagai “Luhak Nan Tuo” terletak pada 00°17” s.d. 00°39” LS dan 100°19” s.d 100°51” BT mempunyai luas 1.336,00 Km².

Secara administasi, kabupaten Tanah Datar memiliki 14 ibukota kecamatan, 75 nagari dan 395 jorong.

Ibukota kabupaten ini bernama Kota Batusangkar dan dijuluki sebagai Kota Budaya, karena kota Batusangkar merupakan pusat kebudayaan Minangkabau. Selain itu, daerah Batusangkar dan sekitarnya terdapat banyak peninggalan sejarah, prasasti, dan juga terdapat Istano Basa Pagaruyung yang merupakan pusat Kerajaan Minangkabau.

Mewabahnya virus yang mematikan, COVID-19 di saentero dunia, telah merobah segala sektor perekonomian, termasuk daerah kabupaten Tanah Datar.

Sebagai wilayah kabupaten, untuk mengantisipasi penularan COVID-19, daerah sudah harus bersiap dari kemungkinan terjadi lockdown. Mengapa pemikiran lockdown penting?

Ketika virus COVID-19 tidak terkendali dalam sistem penanganan dan dianggap gagal, maka lockdown satu-satunya pilihan yang harus dilakukan. Pada masa lockdown yang dihitung pertama adalah kebutuhan pangan masyarakat.

Keterangan selanjutnya kebutuhan- kebutuhan dasar masyarakat kabupaten Tanah Datar terhadap pangan, dari jumlah penduduk dan klasifikasi umur. Sehingga bisa diperkirakan kebutuhan kalori, protein, lemak, buah, dan sayuran (serat).

Pemerintah merencanakan 14 hari lockdown karena masa inkubasi virus ini adalah 2 sampai 14 hari.

Jumlah penduduk kabupaten Tanah Datar berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia menyampaikan bahwa kebutuhan satu orang per hari.

Kebutuhan Pangan Rata-rata kabupaten Tanah Datar Per-Hari.

Dari tampilan data tersebut, maka kebutuhan rata-rata di kabupaten Tanah Datar dalam satu hari membutuhkan karbohidrat 103.326.920 gram atau 103, 32 ton hari, protein 20.021.050,67 atau 20,02 ton, serat 10.127.379 gram atau 10, 1273 ton, dan lemak sebanyak 21.875.306 gram atau 21,87 ton sehari.

Disaat lockdown dalam 14 hari (masa inkubasi virus corona 2 sampai 14 hari) maka cadangan pangan harus dalam kesiapan, dalam jumlah karbohidrat 1.446,577 ton, protein 280,2947 ton, serat 141,783306 ton, dan lemak 306,2543 ton.

Pemenuhan kebutuhan karbohidrat, protein, serat, dan lemak ini bisa didapatkan dari panen sebelum lockdown dan dijadikan cadangan pangan, atau panen di masa lockdown. Selain itu, cadangan pangan yang sudah ada di masing-masing rumah tangga, kadai (warung) menjual bahan-bahan pokok, toko Sembako (sembilan bahan pokok), gudang-gudang rice milling (penggilingan padi) dan cadangan Bulog (Badang Logistik).

Dahulu kabupaten Tanah Datar pusat budaya Minangkabau mempunyai kearifan dalam menyediakan bahan pangan untuk masa-masa sulit yaitu rangkiang (tempat penyimpanan), sayang kearifan ini sudah menghilang dari kabupaten Tanah Datar.

Jawaban kemampuan atau daya tahan pangan kabupaten Tanah Datar yaitu ada di tangan pemerintah kabupaten Tanah Datar sendiri. Dan kesiapan pangan tersebut adalah karbohidrat sebanyak 1.446,57 ton.

Sumber karbohidrat ini dari beras, jagung, dan ubi. Harga beras kualitas medium dari Bulog menyatakan sekitar 9.805/kg atau Rp 9.805.500 per ton dengan kebutuhan lockdown 14 hari Rp 14.183.686.308 dengan mengunakan beras lokal premium seperti anak daro atau kuriak dengan harga Rp 13.000.000 per ton maka kebutuhan 14 hari tersebut sekitar Rp 18.805.499.440.

Kebutuhan protein semasa lockdown 14 hari adalah 280,2947 ton yang bisa didapatkan dari telur, daging ayam, daging sapi . Ketika proteinnya berbentuk telur, harga telur berdasarkan harga saat ini Rp 23.500.000 per ton maka dibutuhkan dana sekitar Rp 6.586.925.670 milyar untuk 280.2947 ton. Protein daging ayam, daging ayam Rp 35.000.000 per ton maka dibutuhkan untuk 280,2947 adalah Rp 9.810.314.828 Milyar. Sedangkan dalam bentuk daging sapi impor adalah Rp 80.000/ton atau Rp 22.423.576.750 milyar.

Kebutuhan serat 141,78 ton dalam waktu 14 hari melihat kondisi alam dan kekayaan hayati di Kabupaten Tanah Datar bisa dipenuhi. Diluar kekayaan alam tersebut banyak sayur yang bisa dipanen dalam waktu singkat seperti sayur lidi (kangkung), bayam, toge (kecambah), daun bawang, selada, mentimun, buncis, sawi hijau, dan kacang panjang.

Kekayan hayati seperti daun pepaya yang tinggi serat, daun cincau, daun ubi, dan daun kelor. Sedangkan kebutuhan lemak secara langsung didapatkan dari mengonsumsi protein hewani yang telah diterangkan di atas untuk mendapatkan pangan lemak, hanya dengan menaikan kosumsi bahan pangan protein seperti telur dan daging.

Dalam menghadapi lockdown yang utama dipersiapkan adalah karbohidrat dan protein, sedangkan lemak sudah langsung didapat dari protein hewani yang dikosumsi. Untuk kebutuhan serat, penanaman bisa dilakukan oleh rumah tangga dengan memilih sayur cepat panen dan keanekaragaman hayati yang ada di alam kabupaten Tanah Datar.

Secara kebutuhan pangan, kabupaten Tanah Datar mampu melakukan lockdown dengan syarat pertama, masyarakat telah dididik menyiapkan diri untuk lockdown. Sehingga mampu menyiapkan cadangan pangan sendiri. Kedua, untuk kebutuhan serat, maka pemerintah melakukan pembinaan dan penyedian bibit yang bisa ditanam 20 atau 30 hari sebelum lockdown.

Ketiga, banyak perantau kabupaten yang sukses, bisa memberikan bantuan kebutuhan pangan untuk masing-masing nagari mereka. Terakhir, Siapkah Pemerintah Kabupaten Tanah Datar untuk Lockdown? (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *