Dodi Hendra Bagikan Bungkusan Cabe, Pasarpun Jadi Pecah Kerumunan

Kab. Solok – Saat terik matahari berkilat dari atas langit Kabupaten Solok, tampak giat seorang pria berkemeja putih sedang sibuk membagikan bungkusan kecil kepada warga yang mengelilinginya. Tubuhnya lincah meliukan punggung ketika menjulurkan bungkusan yang berisi cabe. Dengan stelan pakaiannya yang rapi, sang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Solok, Fraksi Partai Gerindra, Dodi Hendra sama sekali tak mengindahkan rasa lelah kala itu, kawasan Nagari Selayo, Kecamatan Kubung, Kab Solok, Jumat (7/5/20).

“Mari Bu, selamat berbuasa ya, semoga barokah,” ucap Dodi kepada para warga terdengar oleh wartawan yang ikut meliput di lokasi pembagian bungkusan cabe.

Anggota DPRD Kabupaten Solok yang terbilang masih muda ini terlihat akrab bersama warga. Ya, pantas saja begitu, karena ia (Dodi) merupakan Caleg dengan suara terbanyak di wilayahnya. Saking banyaknya dukungan, wargapun sempat berharap Dodi pimpin Kabupaten Solok. Namun sayangnya, Pria kelahiran 16 Desember 1985 yang bergelar adat Datuak Pandeka Sati ini menolak untuk maju lagi ke ranah eksekutif (Calon Bupati).

“Pak Dodi, semoga bisa terus memberikan bantuan kepada kami rakyat yang dilanda kesusahan ini,” celetuk seorang Ibu ibu sembari menerima bungkusan dari Dodi Hendra.

Sebelumnya, Dodi terpilih sebagai Anggota DPRD Kab. Solok, Dapil 1 dengan perolehan 2.965 suara terbanyak. Wajar sekiranya ia mendapatkan tempat di hati masyarakat, sudah dikenal baik sebelumnya.

Seusai membagikan bungkusan cabe, Dodi Hendra beralih ke arah pasar Selayo untuk mencari tempat berbuka puasa, mengingat sore telah datang. Alhasil, dengan berjalan kaki menuju pasar yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya, iapun dapat salam dan rasa hormat dari sebagian warga di sepanjang jalan.

“Pak Dodi, berbuka di sini pak…” ajak pedagang berebut menawarkan tempat ke padanya. Anehnya, dengan senyum sedang sambilo menganggukan kepalanya, Dodi Hendra menunjukan sikap sopan menghargai tawaran tersebut, meskipun ia tidak serta merta singgah. Karena, di sepanjang jalan kepada awak media ia mengatakan akan mencari dagangan yang belum banyak pembelinya.

Akhirnya, di penghujung pasar, terlihat seorang pedagang takjil dimana barang dagangannya masih tampak sepi dan menumpuk. “Ayo kita ke sana, karena daganganya masih banyak  dan kita bisa bagikan untuk warga”, ajak Dodi kepada wartawan.

“Eh ada Pak Dodi, silahkan Pak berbuka dengan Takjil saya,” ucap Ibu pedagang menawarkanya.

“Baik Bu, sebentar saya tunggu anggota lainya menyusul di belakang,” balas Dodi seketika mengambil kursi plastik berwarna merah, lalu iapun duduk sejenak melepaskan penatnya.

Setelah itu, Dodi Hendra sontak mengeluarkan Smartphone (HP Android) nya dan menelpon sejumlah orang untuk mendatanginya. Tak lama berselang, iapun kembali dikerubungi warga di depan meja pedagang Takjil. Bisa jadi diantaranya adalah orang orang yang dihubungi Dodi.

“Saya memanggil warga yang di belakang pasar untuk ikut berbuka bersama di sini sembari membantu membagikan Takjil kepada pengendara yang lewat,” ujar Dodi senyum kepada awak media yang mengiringinya.

Legislatif muda asal Nagari Koto Hilalang ini, sejak dulu disukai para media, karena banyak hal menarik selalu dilakukanya. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan sosial kemasyarakatan. Sangat disayangkan rasanya bila media melewati momen bagus ala Dodi Hendra.

Setengah jam berlalu. Takjil yang bertumpuk di meja pedagang tersebut ludes sudah. Pastinya bukan di makan kesemuanya, melainkan banyak yang terbagikan. Kemudian, suara bedukpun terdengar. Para awak medi beserta warga di sekitar pun berbuka dengan Takjil bersama Dodi Hendra.

“Bismillahirrahmanirrahim, Allahuma Lakasumtu….dst,” panjat doa berbuka bersama diucapkan semua yang ada di sana, lalu menikmati makanan dan minuman yang tersedia. (bud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *