Kepergiannya Berurai Air Mata, Tanah Datar Kehilangan Kepala Daerah Terbaik

TANAH DATAR, KABARDAERAH.COM,- Innalillahi Wainnailahi Rajiun. Kata-kata itu menghiasi dinding Facebook dan grub-grub Whatsapp warga Tanah Datar, tidak menyangka akan kehilangan sosok yang selama ini sedang dalam masa perawatan akibat sakit yang ia derita.

Duka yang sangat mendalam dirasakan masyarakat Kabupaten Tanah Datar dan Sumatera Barat, sosok inspiratif dan peraih jukukan kepala daerah terbaik versi majalah Tempo, Irdinansyah Tarmizi menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (19/09/2020) sekitar pukul 19.55 Wib.

Sebelumnya, diketahui bupati aktif tandem Wabup Zuldafri Darma itu sempat dirawat di Rumah Sakit M Djamil Padang, karena penurunan kondisi kesehatannya.

Genap berusia 63 tahun, suami dari Hj Darmiati Anwar itu tidak hanya meninggalkan duka bagi sang putri, Suci Yaumi Syahdati dan Intan Febrina Syahdati saja, namun juga meninggalkan duka teramat dalam bagi masyarakat Tanah Datar, Irdinansyah pergi di penghujung tahun kekuasaannya.

Malam kematiannya, jenazah almarhum mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat itu lanhsung dibawa ke rumah dinas Komplek Indo Jolito untuk disemayamkan, dan esoknya Minggu (20/09/2020) dan almarhum dimakamkan sesuai dengan protokol penyelenggaraan jenazah untuk kepala daerah di perkuburan keluarga Nagari Tepi Selo, Kecamatan Lintau Buo Utara.

Beruraikan air mata duka, pemakaman almarhum dikampung halamannya ini, diiringi oleh kesediham kalangan masyarakat, dan diikuti isak tangis kesedihan kehilangan seorang bapak.

“Tanah Datar berduka, berkabung dan bersedih atas kehilangan, bapak kita, orang tua, guru, pemimpin yang sangat kita hormati, Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi. Almarhum dikenal banyak orang, baik, seorang ulama dan politisi ulung yang rekam jejaknya dapat kita tauladani, dan telah banyak mencontohkan kepada kita, bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Semoga Allah SWT mengampuni dosa beliau dan menerima segala bakti beliau sebagai amal ibadah,” ujar Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma, saat melepas jenazah almarhum dari Rumah Dinas Bupati menuju Mesjid Nurul Amin Pagaruyung untuk disholatkan.

Zuldafri Darma, didalam kesedihan juga mengucapkan permintaan maaf Bupati Irdinansyah kepada masyarakat Tanah Datar baik di kampung halaman maupun di perantauan dan seluruh pelayat yang hadir, jika sepanjang hidupnya terdapat kesalahan atau pun kekhilafan almarhum, sehingga tidak menjadi penghalang baginya di akhirat nanti.

Bagi diri Zuldafri, Irdinansyah merupakan seorang guru politiknya, yang telah memberikannya banyak pengalaman dalam memimpin Tanah Datar hampir lima tahun, namun dipenghujung kekuasaan Zuldafri harus kehilangan tandemnya saat pilkada 2015 lalu.

Sebelumnya, menantu almarhum Irdinansyah Tarmizi, Ade Rizki Pratama yang juga anggota DPR RI ini, mengucapkan kata maaf almarhum kepada masyarakat Tanah Datar dan Sumatera Barat serta seluruh pelayat yang hadir, serta menyerahkan penyelenggaraan jenazah kepada pemerintah untuk mengikuti upacara pelepasan dan dikebumikan sesuai protokol yang ada.

Isak tangis dan desakan masyarakat yang ingin melihat peti mati pemimpin mereka, terhalang oleh pagar betis aparat keamanan yang menjaga almarhum saat disholatkan di Mesjid Al Amin Pagaruyung.

Penghormatan terakhir dalam upacara persada dikomplek perkantoran bupati Tanah Datar dilepas dan dipimpin oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit.

Dalam kesempatan itu, NA menyampaikan duka cita yang sangat dalam dari pemprov Sumatera Barat, atas kehilangan sosok yang berkharisma ini. Secara pribadi, ia mengenal seorang Irdinansyah sebagai seorang yang patut ditauladani.

“Kami berharap keluarga dan masyarakat Tanah Datar dapat menerima kepergian ini, serta dapat melanjutkan pembangunan dan apa-apa yang sudah dirintis oleh almarhum semasa hidupnya,” ucap Nasrul Abit.

 

 

Kiprah Irdinansyah Tarmizi Semasa Memimpin Tanah Datar

Semasa hidup Irdinasyah Tarmizi dikenal sebagai pribadi yang baik, agamis, ramah, bijaksana, dan sederhana. Beliau adalah politisi ulung, dengan latar pendidikan agama yang kuat, dan aktif di organisasi Muhammadyah.

Sebelum menjabat sebagai Bupati Tanah Datar periode 2015-2020 yang berpasangan dengan Wakil Bupati Zuldafri Darma, ia juga pernah menduduki posisi wakil ketika mendampingi M. Shadiq Pasadigue pada 12 Mei s ditinggalkan Hendri Arnis yang mengundurkan diri dan maju sebagai Walikota Padang Panjang.

Almarhum, sebelum memutuskan berkiprah di Tanah Datar, ia sudah bergelut didunia politik sejak tahun 1992 lalu, saat itu ia mengawali karir menjadi anggota DPRD Kota padang selama hampir 3 periode, dari tahun 1992-2004.

Dengan menanjaknya karir politik Irdinansyah, iapun berhasil meraih kursi di gedung DPRD Provinsi Sumbar selama dua periode, yakni tahun 2004-2014.

Selain berpolitik, Irdinansyah Tarmizi juga aktif dalam dunia Pendidikan dengan menjadi dosen di Universitas Muhammadyah Sumatera Barat (UMSB), jabatan terakhir yang didapatnya yakni menjadi Pembantu Rektor III.

Sebagai Bupati beliau dikenal sebagai pribadi yang bijaksana dan dekat kepada bawahannya. Beliau juga sangat gigih dan pekerja keras. Banyak ide dan pemikiran beliau untuk Kabupaten Tanah Datar dan bersama pasangannya Zuldafri Darma telah mengantarkan Luhak Nan Tuo ini menerima berbagai penghargaan baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Program dan inovasi pembangunan yang dilaksanakan bersama Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma mengedepankan pembangunan Sumber Daya Manusia. Pembangunan agama, adat dan budaya menjadi prioritas. Irdinansyah yang juga dikenal sangat aktif di bidang olah raga khususnya bola voli dan pernah menjabat Ketua PBVSI Sumbar, sangat getol memajukan sektor agama, khususnya program tahfiz dan magrib mengaji.

Dari 6 rumah tahfiz di awal kepemimpinan, sampai saat ini hampir 150 rumah tahfiz hadir. Ribuan hafiz lahir di Tanah Datar berkat Program Waaf 1.000 Hafiz yang ia gagas bersama Zuldafri Darma. Capaian tertinggi menjadi juara Umum MTQ Nasional Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 lalu, ia persembahkan untuk pertama kalinya dalam sejarah diraih Kabupaten Tanah Datar.

Lebih fenomenal lagi, untuk pertama kalinya juga Tanah Datar dinobatkan sebagai Juara I tingkat Nasional Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD), menyisihkan ratusan kabupaten di Indonesia dalam hal perencanaan dan pencapaian pembangunan.

Berkat inovasinya bersama Zuldafri Darma,
program berkantor sehari di nagari dan bermalam di rumah warga, dipujikan banyak pihak sebagai terobosan menjemput dan menyerap aspirasi masyarakat sekaligus mencarikan solusinya, namun sempat terhenti karena almarhum jatuh sakit.

Di bidang sosial, program Gerakan Pugar Rumah Masyarakat Tidak Mampu (Gapura Mantap) sebuah wujud kepedulian Irdinansyah bersama Zuldafri Darma memperhatikan dan memperjuangkan nasib kaum miskin. Program ini masih berjalan sampai saat ini, 2.000-an rumah sudah direhab dari lebih 3.000-an rumah tidak layak huni di di Tanah Datar.

Puluhan prestasi tingkat provinsi dan nasional lainnya, turut hadir di Tanah Datar di bawah kepemimpinan Bupati Irdinansyah Tarmizi dan Wakil Bupati Zuldafri Darma semenjak dilantik 17 Februari 2016 yang lalu.

Sebelum meninggal, almarhum sempat mendapat perawatan di RS M Djamil karena kondisinya yang down, dan menjelang akhir hayat perhatian Irdinansyah kepada kaum miskin tetap ia sampaikan. Seperti penuturan Dt. Jindo Mangkuto mewakili keluarga saat memberi sambutan, dikatakan ada dua pesan Irdinansyah kepada dirinya.

“Beliau berpesan seperti ini kepada saya, kanda tolong sampaikan, jaga dan selamatkan anak yatim, kaum duafa dan orang tua jompo. Yang kedua, pesannya tidak jauh dari itu selamatkan pemuda generasi penerus bangsa,” tutur Dt. Jindo Mangkuto.

Banyak yang merasakan duka yang mendalam atas kepergian almarhum, baik dari masyarakat, Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Tanah Datar, maupun kolega Bupati di pemerintahan. Ini terlihat dari ramainya pelayat yang datang ke Rumah Dinas Bupati semenjak malam hari jenazah beliau tiba di rumah Dinas Bupati, hingga mengikuti seluruh rangkaian prosesi penyelenggaraan jenazah almarhum dan mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan yang terakhir.

Diketahui, jabatan Irdinansyah Tarmizi dan pasangannya Zuldafri Darma berakhir pada 17 Februari 2021 mendatang, namun Allah berkendak lain, sebelum habis, ia harus meninggalkan tandemnya Zuldafri Darma yang juga akan melakukan cuti karena maju di pilkada 2020 ini.

Untuk kepemimpinan selanjutnya, daerah akan dilanjutkan oleh seorang pejabat bupati yang ditunjuk oleh Pemprov yang diusulkan melalui Kemendagri. Setelah masa cuti Wakil Bupati berakhir, dapat melanjutkan kepemimpinan hingga masa tugas beliau berakhir di Februari 2021 nanti.

Turut hadir dalam pelepasan jenazah almarhum, Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Tanah Datar, Forkopimda Kabupaten Tanah Datar, Pimpinan BUMN, BUMD, Bupati, Walikota/ pejabat pemerintahan kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, tokoh-tokoh masyarakat Tanah Datar dan Sumatera Barat, Sekretaris Daerah, Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Walinagari, dan ASN Kabupaten Tanah Datar. Selamat jalan Bapak Bupati, Karyamu akan menjadi amal jariyah dan catatan emas di hati masyarakat. (Tim/Kd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *