Kerja Keras Pemko Sawahlunto Untuk Pariwisata, Akhirnya Membuahkan Hasil.

Sawahlunto-Pemko Sawahlunto yang secara terus menerus berupaya menghidupkan kembali kereta wisata mak itam, akhirnya membuahkan hasil walau adanya keterbatasan anggaran akibat recofusing pada semua bidang, termasuk anggaran yang ada pada Balai Tekhnik Perkeretaapian dan PT KAI Divre II Sumbar.

Demikian hasil pertemuan koordinasi Pemko Sawahlunto dengan Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Barat dan PT. Kereta Api Indonesia (PTKAI) Divisi Regional II Sumatera Barat. Koordinasi dengan kedua instansi tersebut dilakukan untuk revitalisasi jalur rel kereta api sehubungan dengan akan dihidupkannya kembali kereta api wisata di Kota Sawahlunto.

Walikota Sawahlunto, Deri Asta SH bersama Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Dr dr Ambun Kadri MKM dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pada Senin kemaren (26/7) melakukan koordinasi dengan Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Barat dan PT. Kereta Api Indonesia (PTKAI) Divisi Regional II Sumatera Barat di Padang.

Rombongan Wako Deri Asta di Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Barat, diterima langsung oleh Kepala Balai, Suranto. Pada pertemuan tersebut, dibahas berbagai hal yang menyangkut dengan revitalisasi jalur rel yang karena keterbatasan anggaran, dibutuhkan inovasi dan kolaborasi.

Kepala Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Barat, Suranto, menyatakan bahwa pihaknya pun membutuhkan dukungan dari Pemko Sawahlunto untuk melakukan revitalisasi jalur rel tersebut. Untuk pekerjaan tekhnis, seperti perbaikan sejumlah rel, akan dikerjakan oleh Balai Teknik Perkeretaapian. Namun untuk pekerjaan pendukungnya, seperti pembersihan areal jalur rel akan dikerjakan oleh OPD terkait di Kota Sawahlunto.

“Pada masa pandemi sekarang ini, anggaran kita mengalami beberapa kali refocusing, sehingga anggaran itu banyak berkurang dari rencana awalnya. Hal ini yang menyebabkan kita harus bijak mensikapinya. Untuk itu, kita mensiasati hal tersebut agar pekerjaan revitalisasi ini bisa tetap dilakukan. Kita yakin, Pemko Sawahlunto tentubsiap mendukung, sehingga revitalisasi jalur rel kereta ini dapat segera kita mulai, sesuai dengan tahapan dan regulasi yang ada,” ujar Suranto menguraikan.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan PT. Kereta Api Indonesia (PTKAI) Divisi Regional II Sumatera Barat, rombongan Wako juga diterima langsung oleh Kepala Divre II, Kuncoro guna untuk membicarakan perihal akan hidupnya kembali kereta api dengan lokomotif uap E 1060 yang populer disebut dengan loko Mak Itam.

Bahkan Kepala Divre II, Kuncoro mengatakan bahwa PT. KAI telah melakukan perbaikan terhadap lokomotif uap E 1060 Mak Itam tersebut sehingga sudah siap untuk dioperasikan kembali. Dan untuk melengkapinya, PT. KAI pun bersedia untuk meminjamkan kereta diesel seri BB 3037804 untuk juga digunakan sebagai kereta wisata di Kota Sawahlunto.

“Kita mendukung dihidupkannya kereta wisata di Sawahlunto dan hal itu akan sangat strategis dalam meningkatkan daya tarik pariwisata. Tim tekhnisi kita melaporkan bahwa Mak Itam sudah siap untuk dioperasikan kembali. Dan malah kita tambah kereta api di Sawahlunto dengan meminjamkan kereta diesel seri BB 3037804,” ungkap Kuncoro menguraikan.

“Kami sangat berterimakasih kepada Balai Teknik Perkeretapian Sumbar dan PT. KAI Divre II Sumbar yang telah turut membantu dalam revitalisasi jalur rel dan menghidupkan kembali kereta api di Kota Sawahlunto. Kami memang sejak dulu terus meminta ini, Sawahlunto sangat membutuhkan kereta api. Dan Sawahlunto sebagai kota heritage membutuhkan kereta api lokomotif uap E 1060 Mak Itam karena telah menjadi ikon yang sangat dikenal dan dinanti-nantikan oleh sebagian besar warga masyarakat Sawahlunto,” ujar Walikota Deri Asta.

Sementara terkait dengan berkurangnya anggaran Balai Teknik Perkeretapian dalam merevitalisasi jalur rel dikarenakan adanya refocusing anggaran di masa pandemi ini. Walikota Sawahlunto Deri Asta bukanlah hal yang menghambat pekerjaan revitalisasi. Jika pun jadinya ada keterbatasan, maka pekerjaan dilanjutkan dengan kolaborasi bersama Balai Teknik Perkeretapian dan Pemko Sawahlunto.

“Pemko bisa memaklumi, memang di masa pandemi sekarang ini, hampir semua anggaran mengalami pengalihan untuk anggaran pandemi. Termasuk anggaran untuk revitalisasi jalur ini, sehingga jadi berkurang dan terbatas. Tapi kita berkomitmen untuk tetap melanjutkan pekerjaan yang sudah direncanakan ini, walau terkendala dengan keterbatasan, akan coba kita hadapi bersama dengan cara bergotong royong,” pungkas Wako Deri Asta diakhir pertemuan. (Fdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *