Menelusuri Jejak Budaya, di Jalur Rempah Sawahlunto.

Sawahlunto-Wakil Walikota (Wawako) Sawahlunto, Zohirin Sayuti SE, pada Rabu siang (1/9) menghadiri pembukaan kegiatan bertajuk, “Menelusuri Jejak Budaya di Jalur Rempah Sawahlunto” bertempat di Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto.

“Kami berterimakasih dan sangat mendukung kegiatan seperti ini. Materi – materi yang dibahas serta kunjungan ke objek wisata, guna mengenalkan dan memberikan berbagai pengetahuan tentang kekayaaan sejarah dan budaya Sawahlunto. Hal ini, tentu akan memberi manfaat pada pelestarian nilai – nilai budaya di Kota Warisan Budaya Dunia versi UNESCO ini,” ungkap Wawako Zohirin Sayuti dalam sambutannya.

Kegiatan yang diadakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi (BPNB) Sumbar, guna kembali menggali sejarah sebagai kota yang kaya dengan sejarah dan budaya. Dan hal ini dirasa sangat tepat, melalui penyelenggaraannya di Kota Sawahlunto, apalagi dengan pesertanya dari unsur generasi muda.

Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi (BPNB) Sumbar, menyelenggarakan kegiatan ini selama tiga (3) hari dari tanggal 1 – 3 September 2021. Dengan melibatkan peserta kurang lebih 40 orang, yang terdiri dari perwakilan komunitas – komunitas yang ada di Sumbar. Kegiatan diisi dengan pemaparan berbagai materi kebudayaan serta sekaligus mengajak para peserta untuk berkunjung langsung ke berbagai objek wisata sejarah dan budaya yang ada di Kota Sawahlunto.

Kegiatan Menelusuri Jejak Budaya di Jalur Rempah Sawahlunto, seperti yang dilaporkan oleh Kepala BPNB Sumbar, Undri dengan penyampai materi terdiri dari enam (6) narasumber.

Kepala Dinas Kebudayaan, Permuseuman dan Peninggalan Bersejarah Kota Sawahlunto, Hilmed, dengan tema Kota Sawahlunto sebagai Kota Warisan Budaya Dunia sebagai Pusat Bahan Bakar Transportasi Pembawa Rempah Dunia.

Pemateri berikutnya, Dr. Sudarman, MA dengan tema Sawahlunto Sebagai Penunjang Utama Transportasi Jalur Rempah Dalam Historis. Selanjutnya, Yose Hendra, SS, MA dengan tema Akulturasi Rasa Budaya di Sawahlunto.

Berikutnya, Asep Kambali dengan tema, Edukasi Jalur Rempah, Fatris MF dengan tema, Memotret dan Memvisualisasikan Kota Sawahlunto Sebagai Bahan Edukasi Jalur Rempah dan terakhir, Bayu Harianto dengan tema, Strategi Publikasi Dari Objek Wisata Budaya dan Sejarah.

Kepada peserta, saat berada di lokasi objek wisata, para peserta diminta untuk menampilkan pantomim tentang rempah dan budaya di objek wisata yang dikunjungi.

“Kalau untuk kunjungan ke objek wisata, kita meminta kepada semua peserta untuk membuat laporan. Kemudian nanti wajib menyampaikan presentasi dari hasil kunjungan tersebut,” ujar Kepala BPNB Sumbar, Undri.

Kegiatan yang diadakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumbar ini, diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Selain Prokes, untuk kegiatan di lapangan, para peserta yang mengikuti kegiatan ini, diwajibkan untuk menunjukkan bukti Swab Antigen dengan hasil negatif. (Fdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *