Dinas Kominfo Tanah Datar Jangan Jadi Pemicu Konflik Wartawan Tanah Datar

TANAH DATAR, KABARDAERAH.COM — Polemik gedung yang diperuntukan bagi wartawan yang bertugas di Tanah Datar belum juga bisa digunakan, walau pembangunan gedung tersebut sudah selesai dibangun. Bahkan gedung lainnya 1 tahun sebelumnya usai dibangun.

Dalam perjalanan pembangunan gedung tersebut, sudah diberikan ketegasan oleh dua bupati sebelumnya, yakni almarhum Irdinansyah Tarmizi dan Eka Putra jika gedung tersebut diperuntukan bagi wartawan di Tanah Datar, tanpa embel-embel organisasi.

“Dinas Kominfo Tanah Datar jangan jadi pemicu konflik wartawan di Tanah Datar, karena tidak bisa memberi ketegasan. Malah salah satu organisasi wartawan sengaja menduplikatkan kunci tanpa ada serah terima. Ini sebuah kemunduran di kominfo Tanah Datar,” ungkap salah seorang wartawan di Tanah Datar Bonar Surya, Rabu (27/04/22) di Batusangkar.

Akibat dari ketidak tegasan Dinas Kominfo ini, kata Bonar terjadi sebuah konflik antar wartawan dan hampir berujung kepada ke pihak kepolisian. Dan arogansi beberapa wartawan juga akan memicu perselisihan sesama.

“Sebagai wartawan di Tanah Datar, kami juga berhak atas aset pemda yang sudah diperuntukan untuk jurnalis. Jika memang milik sebuah organisasi, tolong jelaskan dasar dan fungsi gedung,” ucap Bonar didampingi wartawan lainnya Aldoris Armialdi dan Riadi Sutan Palowan.

Selain itu, Riadi Sutan Palowan kepada media ini, konfirmasi kepada Kepala Dinas Kominfo Tanah Datar Yusrizal setelah dikonfirmasi tetap menjawab no koment, sehingga hal ini menimbulkan sebuah konflik.

“Iri karena ada yang menempati, tidak. Apa yang di irikan, karena yang kita bicarakan adalah sebuah komitmen seorang pejabat untuk jurnalis Tanah Datar,” tutur Riadi.

Katanya, Dinas Kominfo seharusnya bisa memberikan hawa sejuk dan memiliki ketegasan, atau ini adalah sebuah kesengajaan?. (Bdoy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *