“Minangakabawa” Mencetak Kader Pramuka Unggul Daerah, Nusantara

Ditulis Oleh  :  Labai Korok

 

Semua Kita perlu diingatkan kembali sejarah singkat lahirnya Pramuka di Nusantara ini. Gerakan Pramuka dahulu dikenal Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda)Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.

Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda)Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). Maka kedua organisasi cikalbakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda)Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.

Pada saat Kemerdekaan Republik Indonesia masuk, Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia diadakan di Yogyakarta. Kongres yang dimaksud dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia.

Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan “Janji Ikatan Sakti”, lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Pada tahun 1960 keluarlah Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila.

Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30).

Hari Kamis malam, 9 Maret tahun 1961, Presiden mengumpulkan tokoh kepanduan, saat itu Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.

Itulah sejarah singkatnya Pramuka di Indonesia yang memberikan inspirasi dan semangat bagi anak muda, generasi 2×11 enam lingkung sekitarnya membuat komunitas Pramuka yang bekumpul didaerah enam lingkungan pada tahun 1990an.

Saat itu para kakak penggagas komunitas Pramuka tersebut seperti Kak Agus Hendri, Kak Ikram Dasrul, Kak Delsi Sefriadi, kakak-kakak lainnya membuat kesepakatan pendirian satuan kerja (SAKE) Pramuka yang bernama Minangakabawa.

Para pendiri ini mengambil nama tersebut dari Purbacaraka (dalam buku Riwayat Indonesia I) Minangkabau berasal dari kata Minanga Kabawa atau Minanga Tamwan yang maksudnya adalah daerah-daerah disekitar pertemuan dua sungai dengan adanya candi Muara Takus yang beridiri kekuatan beradaban.

Pengertian harafiah dari nama minanga kabawa itu berarti pertemuan dua arus kekuatan yang merupakan sifat dasar manusia yaitu antara keegoisan dengan keinginan untuk mengabdi kepada kehidupan sosial kemasyarakatan.

Minanga Kabawa juga berarti posisi dimana sekelompok orang berusaha menjadi manusia yang tidak mengutamakan keegoisan (tetapi bukan tidak punya keinginan) dan tidak pula mengutamakan sosial. Tetapi bisa idenya menjadi pelopor kemajuan masyarakat melalu pramuka

Kelahiran Minangakabau saat itu memberikan semangat baru bagi gerakan dan pembinaan Pramuka daerah ini. Banyak anggota komunitas Pramuka yang terlibat sebagai kakak pembina, pelatih disekolah-sekolah tingkat dasar tingkat menengah dan atas. Termasuk Penulis Yohanes Wempi sendiri, era 90an akhir yang juga aktif membina Pramuka disekolah.

Minangakabawa ini disamping melakukan aktivitas gerakan Pramuka, juga aktif dalam kegiatan usaha ekomoni kemasyarakat, ini juga salah satu bentuk bahwa ekonomi sebagai penyangah kehidupan yang akan membuat eksistensi Minangakabawa tanguh.

Yang namanya komunitas barang tentu mengalami pasang surut, pasang naik, namun didalam diri anggota Minangakabawa selalu tetap tertanam jiwa mempertahankan gerakan Pramuka ini sesuai dengan zaman dan erannya.

Alhamdulillah saat ini, September cerah semua senior dan kakak-kakak Minangakabawa kembali melakukan penataan ulang komunitas Minangakabawa ini. Hasil kesepakatan bersama, dituangkan dalam dokumen sakral Minangakabawa akan dijadikan Gugus Darma Pramuka.

Gugus Darma ini diatur oleh keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 176 tahun 2012. Dimana pengertian Gugus Darma adalah satu organisasi bagi anggota dewan gerakan Pramuka sebagai wadah pengabdian untuk memajukan gerakan Pramuka.

Gugus depan ini bertujuan membantu mengembangkan kepramukaan bersama dengan kwatir, dalam bentuk sumbangan pemikiran, tenaga, material dan finansial yang diujudkan terutama dengan memfasilitasi kegiatan gugusdepan diman berada.

Gugus Darma ini yang sekarang dijadikan landasan legalitas formal dari Minangakabawa menjalankan gerakan Pramuka yang sudah puluhan tahun digandrungi oleh generasi muda Piaman laweh. Optimisme kedepannya Gugus Darma Minangakabawa akan dihadirkan di Kabupaten dan Kota yang ada di Nusantara ini.

 

Editor  :  Robbie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *