Bandara Internasional Minangkabau Perjuangan Buya Mahyeldi Buka Akses Luar Negeri

Ditulis Oleh  :  Labai Korok Piaman

 

Sekitar bulan Juli tahun 2022, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar), Mahyeldi Ansyarullah bahkan sudah menandatangani MoU dengan beberapa maskapai seperti Air Asia, Garuda Group dan lainnya agar bisa melayani rute Kuala Lumpur-Padang, Singapura dan Timur Tenggah yang terhenti karena pandemi Covid 19.

Langkah kongrit diatas bisa dilihat dari jejak digital yang tidak bisa menutupinya, bahwa Gubernur Sumbar sudah melakukan langkah cerdas, cepat agar akses Internasional bisa terhubung dengan Ranah Minangkabau.

Akses dimana perantau Minang yang ada di Malaysia bisa pulang kampung dengan nyaman dan praktis, langkah tersebut juga memberi akses mudah bagi pengunjung internasional untuk berwisata ke Sumatera Barat. Termasuk ribuan jamaah umroh ketimur tengah akan lebih mudah.

Dengan adanya gebrakan yang dilakukan oleh Gubernur Sumbar secara otomatis akan mempertahankan bahwa status Bandara Internasional Minangkabau tetap menjadi bandara berstandar Internasional karena tetap ada penerbangan luar negri disini.

Sekarang, menurut pemikiran Penulis, jika ada isu hoax yang mengatakan bahwa Bandara Internasional Minangkabau dijadikan bandara hanya untuk melayani domestik saja ini perlu sama-sama kita selesai melalui kebersamaan orang Minang menolaknya.

Saat ini, orang Minang secara keseluruhan baik dirantau, baik beda partai, baik beda ideologi, beda warna politik sudah mulai dianak tirikan dan tidak dianggap oleh penguasa Pemerintah Pusat. Coba Kita lihat tidak ada satupun orang Minang yang jadi Menteri dikabinet Jokowi.

Ungkapan Pemerintah Pusat sudah tidak menganggap orang Minang ini hebat, orang Minang dianak tirikan muncul dari cerita Ketua Umum DPP KNPI., Bung Haris Pratama anak emas Budi Gunawan, saat diskusi dengan Pemuda Minang di Hotel Basko, Minggu lalu.

Ungkapan Ajoo Haris perlu kita ketahui, bahwa pendiri bangsa ini orang Minangkabau memiliki andil besar, memiliki saham terbesar pendiri NKRI ini. Seharusnya tampa melihat fenomena politik didaerah Sumbar. Idealnya siapapun yang hari ini berkuasa di Republik ini tetap mengangkat orang Minang jadi Menteri, pejabat negara yang berlatar belakang politik yang sama dengan presiden.

Maaf terlalu lebar Penulis mengupas tetang hoax bahwa Bandara Internasional Minangkabau diturunkan levelnya, tapi penutup tulisan ini bawa Gubernur Sumbar., Buya Mahyeldi jauh hari sudah melakukan langkah agar Bandara Internasional Minangkabau tetap melayani penerbangan Internasional.

 

Editor  :  Robbie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *