Penas Tani Tampilkan Petani, Pelaku UMKM Sumbar Sukses Tingkat Indonesia

Ditulis Oleh  :  Labai Korok Piaman

 

Acara Penas Tani XVI tahun 2023 yang diadakan oleh Gubernur Sumbar., Buya Mahyeldi di Kota Padang sukses menampilkan Petani, Peternak, Nelayan Sumbar dengan produk hasilannya bersaing tingkat Nasional.

Seperti ada produk lokal bibit cabe berkualitas baik, ada produksi madu galo-galo dari Sijunjung yang bisa dipasarkan secara nasional dan ekspor. Ada produk alat pertanian Citra Dragon hasil bengkel UMKM Sumbar yang kualitasnya bagus juga bisa dipasarkan bersekala nasional atau internasional.

Sehingga momen kegiatan Penas Tani ini, semua produk unggulan bisa ditampilkan keseluruh pengunjung dari pelosok Nusantara, bahwa Sumatera Barat memiliki produk pertanian yang baik dan bisa jadi inspirasi.

Dalam rangka menghilangkan stigma negatif terhadap pertanian selama ini, Penas Tani menjadikan kegiatan pertanian menjadi prioritas masa depan perekonomian Sumatera Barat.

Saat ini Gubernur Sumbar telah menggali dan memetakan seluruh potensi yang dapat dikembangkan disektor pertanian (pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan) karena secara topografi sektor pertanian masih merupakan sektor basis dan secara statistik lebih dari 50% penduduknya masih berusaha di sektor pertanian ini.

Melalui proteksi kebijakan dan penganggaran yang dialokasikan 10% dari APBD untuk sektor pertanian, maka ditetapkan selama 5 tahun (2021-2026) sektor pertanian akan dikawal dan ditumbuh-kembangkan baik ditingkat on farm (budidaya) maupun off farm (hilirisasi).

Hal ini mulai nyata, yang dapat Kita lihat, dengan adanya intervensi kebijakan ini tingkat kesejahteraan petani dapat ditingkatkan yang dibuktikan dari nilai NTP yang meningkat >100 selama kurun waktu 2 tahun ini.

Beberapa petani sukses yang dapat menikmati momentum dari proteksi kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) ini dapat diungkapkan, perlu ditampilkan diacara Penas KTNA ini, sebagai inspirasi bagi Kita bersama.

Ada namanya sosok Sitti Maisarah, Ketua Komisariat Daerah Petani Milenial Kabupaten Tanah Datar, merupakan salah satu duta petani milenial Indonesia, seorang mahasiswa yang mengambil peran dalam pengembangan pertanian di Kabupaten Tanah Datar.

Dengan adanya kebijakan anggaran 10% terhadap sektor pertanian oleh Pemprov Sumbar, Kabupaten Tanah Datar juga menyelaraskan kebijakan ini dan menjadikan sektor pertanian menjadi sektor unggulan juga.

Salah satu gerakan yang dilakukan adalah menumbuh-kembangkan petani milenial yang termuat pada misi ke 2 RPJMD tahun 2021-2026, yakni meningkatkan ekonomi masyarakat dan perluasan lapangan kerja yang berbasis pertanian, industri dan UMKM.

Dengan adanya kebijakan ini, Sitti Maisarah telah menggerakkan banyak petani milenial sebagai upaya untuk membangun gerakan bangga menjadi petani khususnya di kalangan milenial Tanah Datar. Salah satu agenda penting yang dilaksanakan adalah melaksanakan Festival Petani Milenial.

Siap itu ada namanya petani Mansur urang kapung Piaman, beliau mengembangkan Cabai varietas Kuhay dikembangkan olehnya, yang menciptakan bibit cabai unggul dengan cara yang berbeda.

Bibit cabai Kuhay diciptakan dari cabai kampung yang sudah diseleksi, dengan cara disemai di pembibitan kuhay di Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto. Camat Kecamatan VII Koto, Padang Pariaman.

Keunggulan bibit cabai Kuhay adalah tahan terhadap penyakit dan mempunyai produktivitas tinggi.
Cara menciptakan varietas Kuhay tidaklah terlalu sulit. Mansyur memilih cabai yang sudah masak (bewarna merah), lalu mengeluarkan bijinya secara manual, guna memilih biji yang bagus untuk dijadikan sebagai generasi turunan.

Ada namanya Megi Wijaya, sosok salah satu Kelompok Tani Hutan (KTH) yang sukses dalam mengembangkan budidaya lebah madu adalah KTH Muaro Botuak Jaya (MBJ) dari Kabupaten Sijunjung.

Beliau tercatat sebagai Ketua Kelompok yang orang kenal bernama Megi KTH Muaro Botuak Jaya merupakan binaan UPTD KPHL Sijunjung dan beralamat di Jorong Muaro Botuak, Nagari Sijunjung Kabupaten Sijunjung. Kelompok ini secara konsisten mengembangkan budidaya lebah kelulut (galo-galo). Dan Megi Wijaya selama ini dikenal sebagai salah satu pemuda yang aktif mengedukasi masyarakat tentang manfaat budidaya lebah madu galo-galo di Kabupaten Sijunjung.

Dalam acara Penas Tani, serta sela-sela kesibukannya melayani pengunjung di Gelar Teknologi Penas Tani XVI, Penulis bertanya tentang budidaya lebah galo-galo. Megi menyampaikan bahwa berkat binaan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat melalui UPTD KPHL SIjunjung, KTH Muaro Botuak Jaya telah mampu menghasilkan produk madu galo-galo dan menjualnya ke berbagai daerah di Pulau Sumatera bahkan Pulau Jawa.

Hasil penjualan madu ini telah mampu memberikan penghasilan baru bagi anggota kelompok dan masyarakat Sumbar.

“Membudidayakan lebah galo-galo sangat gampang,” urai Megi. “Usaha ini tidak membutuhkan space yang luas. Semua orang bisa membudidayakan lebah galo-galo di pekarangan rumah masing-masing. Apalagi lebah galo-galo tidak menyengat”. Kata Megi.

Setelah itu yang tampil diacara Penas Tani, merupakan satu-satunya dari Sumatera Barat, produk alat pertanian yang pameran di puluhan produk alat pertanian dari pelosok Indonesia yaitu Uncu Riko, produk alsintannya bernama Citra Dragon.

Dari penelusuran Penulis, sekian banyak alat pertanian yang dipajang, dipromosikan dalam acara Penas Tani ini, bisa dilihat satu persatu, rata-rata semua Produk luar negri (China, Korea, jepang) diolah oleh pengusaha Indonesia menjadi produk lokal Indonesia.

Produk alsintan Ini juga menjadi kebanggan untuk Provinsi Sumatera Barat bahwa ada produk UMKM alat pertanian yang bisa bersaing dilevel Nasional, tampil dideretan produk non lokal.

Menurut Penulis semua nama-nama dan tokoh petani asal Sumbar diatas dan banyak yang lainnya perlu diberikan apresiasi positif, diberi penghargaan setingginya kepada mereka karena telah ikut mensukseskan Penas Tani dengan menampilkan bahwa Sumbar itu juga memiliki petani, pengerajin pertanian hebat yang siap memberikan inspirasi bagi NKRI.

 

Editor  :  Robbie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *