Mahasiswa KKN Tematik Universitas Andalas Mengembangkan Potensi Eco-tourism Lurah Kasiak di Nagari Pandai Sikek

 

 

Oleh : Dr. Yulmira Yanti, Muhammad Hamdi, Wulan Cahyani, Alya Dwi Pramesti, Antrojeni jon Nanda, Fadhila Nur Islami

 

 

 

 

 

PANDAI SIKEK- Mahasiswa KKN Universitas Andalas Pandai Sikek tahun 2024 mengembangkan potensi Eco-Tourism Lurah Kasiak di Nagari Pandai Sikek yang masih banyak belum diketahui khalayak ramai. Lurah Kasiak, merupakan sebutan bagi masyarakat Pandai Sikek untuk air terjun yang tersembunyi di bawah kaki gunung Singgalang. Air terjun ini memiliki 2 spot, yang pertama Air Terjun Bawah yang dinamakan Lubuak Batu dan Lurah Kasiak. Jalur tracking menuju spot air terjun ini bisa dikatakan cukup ekstrim, sehingga untuk proses inisiasi menjadikan Lurah Kasiak sebagai pariwisata daerah masih terbilang sangat awal.

Maka dari itu, mahasiswa Universitas Andalas KKN Tematik 2024 bersama beberapa pemuda Nagari Pandai Sikek membuka jalan dan membuat beberapa jalur tracking yang aman untuk digunakan para wisatawan dan pendaki gunung yang hendak bersinggah ke Lurah Kasiak ini. Dimulai dengan membersihkan semak belukar disepanjang jalur tracking dan penataan daerah pijakan di sepanjang jalur. “Ini adalah langkah awal untuk menjadikan Lurah Kasiak dan Lubuak Batu menjadi salah satu potensi pariwisata di Nagari Pandai Sikek” ucap Bobby selaku BABINSA Nagari Pandai Sikek yang ikut dalam kegiatan pembukaan jalur tracking menuju Lurah Kasiak pada Minggu siang (28/01).

Sebelumnya salah satu program kerja dari kelompok KKN Tematik mahasiswa Universitas Andalas 2024 adalah pembuatan peta terbaru Nagari Pandai Sikek yang terintegrasi dengan SIG (Sistem Informasi Geografi). Dalam penyampaiannya, ketua kelompok KKN Tematik Nagari Pandai Sikek 2024 Antrojeni Jon Nanda mengatakan “Dengan pembukaan jalur menuju Lurah Kasiak ini menjadi proses awal dalam mengembangkan potensi Eco-tourism nagari Pandai Sikek”. “Jalur ini akan kita integrasikan kedalam peta Nagari yang termuat dalam SIG bersamaan dengan jalur evakuasi. Output-nya adalah, dihasilkan Peta Nagari dalam bentuk cetak yang dapat dipampang di kantor wali nagari dan memuat informasi ter-update pada peta tersebut, seperti jalur evakuasi dan jalur menuju Lurah Kasiak dan Lubuak Batu” jelasnya

Sesuai namanya, Lurah Kasiak ini dapat berpotensi menjadi Eco-tourism yang berarti pariwisata yang berbasis ekologi (lingkungan). Tak hanya pesona air terjunnya, Lurah Kasiak juga dapat menjadi pusat penelitian dan pendidikan bagi mahasiswa. Karena disepanjang jalur menuju Lurah Kasiak, ditemukan banyak spesies lumut kerak (liken) yang unik dan beberapa lumut hati yang berukuran besar dan tak lazim yang mana belum pernah ditemui di daerah Hutan Biologi Kampus Limau Manis Universitas Andalas. “Padahal kaki Gunung Singgalang dan HPPB (Hutan Pendidikan Penelitian Biologi) Unand sama-sama memiliki ekosistem yang mirip yaitu pegunungan karena masih berada dalam jalur Bukit Barisan. Namun spesies yang ditemukan saat menuju Lurah Kasiak, sangat-sangat berbeda terutama pada tanaman lumut kerak yang umumnya bentuk serabut dan sangat jarang ditemukan serta lumut hati yang jauh lebih berukuran besar” ucap Fadhila Nur Islami salah satu mahasiwa kelompok KKN Tematik Universitas Andalas dari Jurusan Biologi. Ini menunjukkan potensi Lurah Kasiak tidak hanya sebagai pariwisata dengan keindahan air terjunnya, namun juga menyimpan kekayaan keanekaragaman hayatinya yang dapat dijadikan potensi pendidikan dan penelitian. Sehingga konsep eco-tourism bisa tercapai karena memenuhi tiga konsep tadi yaitu pariwisata yang berkelanjutan, berbasis ekologis dan terintegrasi pendidikan dan penelitian.

Selanjutnya, harapan dari mahasiswa KKN Tematik Pandai Sikek, Muhammad Hamdi Ibrahim mengatakan, “Insya Allah kami ingin membuat luaran berupa Jurnal tentang keanekaragaman tanaman lumut kerak dan lumut hati di sepanjang jalur Lurah Kasiak ini yang akan kami diskusikan lagi bersama Dosen Pembina Lapangan (DPL) kami, Dr. Yulmira Yanti, S.Si, MP”. “Dan tidak menutup kemungkinan, kami juga akan mengidentifikasi beberapa tanaman invasif di sepanjang jalur menuju Lurah Kasiak yang nantinya jurnal ini dapat dijadikan bahan acuan bagi BKSDA Sumatera Barat dalam membuat kebijakan tanaman invasif di Nagari Pandai Sikek yang mungkin masih dipandang sebelah mata oleh badan lingkungan setempat” jelasnya.

Proses awal ini diestimasikan akan selesai pula bersamaan dengan berakhirnya kegiatan KKN Tematik pada Senin (12/02) yang mana diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat di Pandai Sikek. Mengingat peta yang ada di wali nagari adalah peta yang masih belum lengkap dan terintegrasi SIG. Dengan adanya peran Mahasiswa Universitas Andalas KKN Tematik ini dalam membantu pembukaan jalur dan pencitraannya dalam bentuk Peta ter-update di nagari Pandai Sikek diharapkan dapat membantu dalam masyarakat nagari dalam mengembangkan potensi eco-tourism Lurah Kasiak. Tidak hanya potensi keindahan dua air terjunnya, namun juga peluang bagi masyarakat setempat karena menyimpan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan dapat menjadi bahan penelitian dan pendidikan bagi anak nagari yang tak te

rnilai harganya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *