Tak Berkategori  

Bencana Alam Mulai Menerpa Kabupaten Agam

Agam | KabarDaerah.com— Memasuki Puasa ke 4 di Bulan Suci Ramadhan intensitas Hujan yang melanda Kabupaten Agam saat sekarang ini cukup tinggi.

Akibat tingginya intensitas hujan yang melanda Kab Agam berbagai bencana terjadi di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Agam, ini ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam Wahyu Bestari Minggu (20/5)

Wahyu menjelasakan, akibat intensitas hujan yang cukup tinggi melanda Kabupaten Agam dalam sepekan ini mengakibatkan Rumah Milik Firma (41) yang terletak di Jorong Koto Hilalang, Nagari Balingka, Kecamatan IV Koto Ambruk pada hari Sabtu (19/05/18) pukul 20.30 WIB katanya.

Kemudian Rumah yang di huni sebanyak 4 orang keluarga yakni ayah, ibu dan 2 orang anak dan berukuran 5X7 M  ini nyaris amburuk karena  dihantam air hujan yang cukup besar, sehingga merobohkan pondasi rumah mereka dan Sebagian material peralatan dapur di bawa arus air jelasnya.

Ini diakibatkan besarnya aliran air yang datang,baik itu air kiriman atau aliran air parit itu sendiri, sehingga tidak tertampung oleh saluran parit tersebut sehingga menghatam pondisi rumah Firman in.

Untung saja dalam peristiwa ini tidak ada menimbulkan korban jiwa, saat ini Firman bersama anak dan istrinya sudah diungsikan ke rumah sanak familinya sebab kalau masih tetap bertahan disana tentu akan fatal jadinya, untuk kerugian kita taksr 50 juta rupiah akibatnya.

Wahyu melanjutkan Tidak itu saja bencana alam juga terjadi di Jorong II Balai Ahad, Nagari Lolo, Kecamatan Lubuk basung, Pada Minggu 20 Mei 2018 pukul 07.45 WIB.

Dalam peristiwa ini memang sempat membuat akses jalan Nagari Lolo itu  terputus total, hal ini disebabkan Pohon besar tersebut tumbangnya menutupi badan jalan, sehingga kendaraan tidak satupun yang bisa melintasi jalan tersebut, namun dengan kesigapan anggota kita dilapangan Akses jalan di Nagari Lolo tersebut sudah bisa di lalui satu jam setelah kejadian.

Satu lagi di hari yang sama bencana alam berupa banjir juga terjadi di Kec banuah ampu, tepatnya di Jorong Sungai buluah Nagari Cingkariang Kab Agam pada minggu (20/05/18)lalu, banjir yang yang melanda sungai buluah di sebabkan oleh tingginya debit air yang datang ke sungai buluah di dominasi kiriman banjir yang berasal dari padang laweh, padang kudo, batagak dan sekitarnya sehingga kapasitas Drainase yang berada di sungai buluah tidak sangup lagi menampung debit air yang datang.

Walinagari Cingkariang Hendri St Rangkayo Mulia mengatakan, musibah banjir di Sungai buluah jarang sekali terjadi meskipun curah hujan tinggi namun tidak berdampak separah itu. Nagari sungai buluah jarang sekali terjadi nya banjir paling dalam satu tahun hanya satukali terjadi, itupun tidak separah itu mungkin, karna kondisi Drainase di sungai buluah sudah tidak memadai lagi untuk menampung debit air yang datang, selain kecil permukaan got sudah di penuhi sedimen kita mengalami kesulitan untuk membersihkannya karena tertutup oleh rumah dan bangunan di atasnya ujarnya saat di konfirmasi Kabardaerah.com.

Kabit logistik kedaruratan BPBD Kab Agam Wahyu Bestari menambahkan, untuk saat sekarang ini kita meminta kepada masyarakat agam agar selalu waspada karena cuaca hujan saat ini tidak menentu,sehingga bencana bisa terjadi kapan saja.kemudian kami berharap kepada pihak propinsi agar memperhatiakan Dran Ac disepanjang jalan propinsi ini, sebab kalau kita lihat daya tampung air ketika hari hujan tidak bisa menampung debit air yang datang,sehingga air sudah memasuki bahu badan jalan dan hal ini lal salah satu penyeban ambruknya rumah Firman, banjir sungai buluah dan bencana lainya.

Disamping itu perawatan badan jalan ini harus benar-benar maksimal sehingga genangan air tidak sempat menutupi badan jalan. Disamping itu kewaspadaan kita semua sangat diharapkan dalam keadaan saat sekarang ini.

Untuk itu kami sangat berpesan benar, ketika cuaca tidak memungkinkan lagi, apalagi masyarakat yang tinggal di perbukitan dan rawan longsor agar bersegera mengungsi kerumah Family nya dan jangan lupa memastikan kondisi rumah aman ketika meninggalkan rumah,baik itu apinya maupun jaringan listrik,karena musibah ini terjadinya karena kelalain kita, maka dari itu sebelum terjadi marila kita tingkatkan kewaspadan demi keselamatan kita semua harapanya. (roy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *