Kakak Istri Bupati Dharmasraya Pukul Wartawan

DHARMASRAYA,KABARDAERAH.COM- Kekerasan dan ancaman terhadap wartawan baru-baru ini terjadi di Kabupaten Dharmasraya, Propinsi Sumatera Barat.

Bahkan lebih parahnya, kekerasan dan ancaman tersebut dilakukan oleh salah seorang keluarga Bupati Dharmasraya, IR yang merupakan kakak dari Istri Bupati Dharmasraya.

Yang lebih hebatnya lagi, dalam melakukan aksinya IR menggunakan fasilitas negara, yaitu mobil plat merah yang merupakan mobil operasional Kabupaten Dharmasraya.

Penganiayan dan pemukulan tersebut menurut korban disebabkan karena IR tidak terima dengan adanya pemberitaan kebobrokan proyek pembangunan di Kabupaten Dharmasraya. Termasuk, proyek yang mangkrak di kabupaten anyar itu.

Peristiwa premanisme itu berawal saat korban yang bernama Arpaliadi (wartawan-red) parkir di depan Rusunawa, tepatnya di Jorong Pasir Putih, Kenagarian Sungai Kambut, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu  (14/10), sekitar jam 11.30 WIB.

Keterangan korban Arpaliadi saat dikonfirmasi oleh rekan media, membenarkan terjadinya penganiayaan menimpa dirinya yang dilakukan oleh IR, di depan rumah susun di Sungai Nili Kenagarian Sungai Kambut.

Awalnya korban dari rumah rusunawa hendak menuju ketempat parkiran mobilnya dipinggir jalan, namun secara tiba-tiba didatangi mobil Pemda Dharmasraya <span;>plat merah warna hitam.

“Mobil itu menghampiri saya lalu ada pelaku berinisial IR turun dari mobil tersebut memanggil saya. Dengan Bahasa Minang “Woi, ka siko waang dulu” (Woi, ke sini kamu), setelah itu langsung pelaku memegang tangan sebelah kiri saya dengan erat, lalu saya ditarik sekitar lima puluh meter dari tempat parkiran mobil. Disitu IR mengatakan kalau saya selalu membuat berita tentang keluarganya,” terang Arpaliadi.

‘Kamu selalu membuat berita tentang keluarga saya, kamu tau nggak saya ini kakak kandung istri Bupati Tuanku Riska,” terang Ardi menirukan gaya pelaku yang mengaku kakak kandung istri Bupati Dharmasraya itu.

Tak lama, tanpa “ba bi bu”, pelaku langsung mendaratkan tendangannya ke arah perut korban menggunakan lututnya sebelah kanan.

“Dan Ir juga sempat mengancam saya dengan gunting, sambil mengatakan “saya tusuk kamu dengan gunting ini nanti sudah tiga minggu saya mencari kamu”. Terakhir IR juga mengintimidasi saya jika saya coba buat berita lagi tentang keluarganya, dia akan membunuh saya,” tutur Arpaliadi. (Realise)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *