Bank Nagari Sawahlunto Meluncurkan Program Unggulannya, Marandang.

Sawahlunto-Untuk mempermudah warga masyarakat mendapatkan modal usaha dan sekaligus, untuk menghambat serta memutus mata rantai dari jeratan rentenir. Bank Nagari meluncurkan sebuah program yang disebutnya Marandang, berupa kredit pembiayaan kepada usaha mikro atau UMKM melalui proses secara mudah, tanpa agunan dan dengan biaya rendah serta proses cepat.

Dalam kegiatan peluncuran program Marandang Bank Nagari di Sawahlunto ini, dihadiri langsung oleh Kepala OJK Provinsi Sumbar, Yusri dan Deputi Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Dadang Arief Kusuma serta Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari, Gusti Chandra.

Menyambut program Marandang dari Bank Nagari ini, Walikota (Wako) Sawahlunto, Deri Asta SH yang hadir bersama Wakil Walikota Zohirin Sayuti SE serta Sekdako Sawahlunto Dr dr Ambun Kadri MKM menyatakan sangat mendukung program Bank Nagari ini, karena sangat sinkron dengan upaya Pemko Sawahlunto dalam mempermudah masyarakatnya mendapatkan modal usaha dan sekaligus menekan jumlah masyarakat yang terjerat rentenir dalam situasi pandemi.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Eka Wahyu SE mengatakan bahwa hal ini merupakan sebagai salah satu jawaban atau solusi dalam membantu serta mendorong untuk kebangkitan usaha mikro, dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang sedang kita hadapi.

Dalam upaya meningkatkan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pinjaman modal usaha sekaligus memberi solusi kepada masyarakat, agar tidak lagi meminjam kepada rentenir.

Untuk itu, Bank Nagari bekerjasama dengan Pemko Sawahlunto meluncurkan program Melawan Rentenir di Ranah Minang (Marandang) atau Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR). Peluncuran program Marandang ini dilaksanakan pada Senin (13/9) bertempat di GPK Kota Sawahlunto.

Kepala Cabang Bank Nagari Sawahlunto, Rusdi menyampaikan bahwa pada awal pengenalan program Marandang ini, sudah mendaftar puluhan orang warga masyarakat. Namun, setelah pihak Bank Nagari memproses pendaftarannya dan sesuai dengan syarat/ketentuan yang ada, baru disetujui untuk dicairkan pinjaman program ini kepada empat (4) orang debitur (peminjam).

Dalam Program Marandang ini, Bank Nagari hanya menerapkan bunga 6 persen setahun. Artinya, bunganya hanya 0,5 persen sebulan. Hal ini, tentu sangat jauh di bawah bunga yang biasa dikenakan kepada masyarakat peminjam oleh para rentenir,” ungkap Rusdi dalam paparannya.

Untuk itu, pada kegiatan peluncuran program Marandang ini, sekaligus diserahkan secara simbolis kepada empat (4) orang debitur, dengan plafon Rp. 10 juta/orang. Hal ini merupakan tahap awal atau pertama, Bank Nagari dalam mengenalkan program ini kepada masyarakat Sawahlunto.

Dijelaskan Rusdi, dokumen permohonan untuk masyarakat yang akan mengikuti program Marandang ini, cukup mudah berupa fotocopy KTP, pas foto 3 x 4 suami dan istri, fotocopy Buku Nikah dan Kartu Keluarga, serta Surat Keterangan Usaha/NIB dari Desa atau Kelurahan.

Seperti kita ketahui, kendala terbanyak bagi para calon peminjam, yang menyebabkan mereka tidak lolos menjadi peserta Marandang ini, adalah BI Checking. Artinya, BI Checking adalah riwayat kredit yang tidak baik karena permasalahan dalam pembayaran kredit dengan pihak bank sebelumnya. Hal ini yang banyak terjadi pada waktu pengajuan permohonan kepada Bank Nagari.

Lebih lanjut dikatakan Rusdi, “untuk menunjang kecepatan dan kemudahan dalam pengurusan peminjaman, pihak Bank Nagari menggunakan teknologi informasi. Sehingga lebih dari separuh calon peminjam, prosesnya telah bisa dilaksanakan secara online, lebih efektif dan efisien dalam sistem kerjanya,” urai Kacab Bank Nagari Sawahlunto, Rusdi.

Sementara itu, kita ketahui selama ini Pemko Sawahlunto juga telah melaksanakan berbagai program, seperti bantuan modal usaha dari BAZNas dan pinjaman modal usaha dari UPTD Dana Bergulir.

“Saat ini, Pemko Sawahlunto bekerjasama dengan Bank Nagari melalui program Marandang,” ujar Wako Deri Asta dalam sambutannya.

UPTD Dana Bergulir Pemko Sawahlunto dan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop), pada tahun ini telah mencairkan pinjaman sebesar Rp 2,76 miliar kepada 131 orang penerima pinjaman.

“Aktif sejak Juni 2019 sampai pada September 2021 ini, telah dicairkan dana pinjaman sebesar Rp 2,76 miliar untuk 131 orang penerima pinjaman. Dan angka pengembalian dari dana pinjaman itu saat ini, cukup tinggi, dengan tingkat pengembaliannya mencapai 90 persen,” ungkap Kepala Disperindagkop Kota Sawahlunto, Mukhsis melalui Kepala UPTD Dana Bergulir, Gusri Maizurni.

Sementara itu, salah seorang warga masyarakat Sawahlunto, penerima program Marandang, Tuminem merupakan pedagang gorengan di Lapangan Segitiga (lapseg) Kota Sawahlunto.

“Saya sangat terbantu dengan adanya pinjaman dari Bank Nagari melalui program marandang. Hal ini, tentu jauh berbeda kalau meminjam kepada rentenir, yang selama ini karena terpaksa tetap kami lakukan walau dengan bunganya yang sangat tinggi dan mencekik,” ujar Tuminem, yang sehari harinya berdagang gorengan di Lapseg Kota Sawahlunto sambil tersenyum mengakhiri pembicaraan. (Fdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *