Sawahlunto-KABARDAERAH.COM.Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Sawahlunto, Sumbar pada tahun 2021 lalu, mengalami kenaikan. Hal ini, berdasarkan survei yang telah dilakukan BPS, sehingga menjadikan Kota Sawahlunto, dengan persentase penduduk miskin paling rendah, di Indonesia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sawahlunto, Yerison Buchari mengatakan pada tahun 2020 IPM Sawahlunto pada angka 72,64 dan di tahun 2021, naik menjadi 72,88.
“Pada tahun 2021, di Kota Sawahlunto angka harapan hidup saat lahir, 70,10 tahun dengan rata-rata lama sekolah, 10,32 tahun. Sementara harapan lama sekolah, 13,18 tahun,” ujar Yerison merinci beberapa waktu lalu (3/1)
Untuk pengeluaran per kapita, per tahun, pada tahun 2021 adalah Rp 10.195.000,- Sementara untuk IPM, Kota Sawahlunto sejak tahun 2018 secara terus menerus, mengalami kenaikan secara signifikan.
“Pada tahun 2018, IPM Sawahlunto berada diangka 71,72, berikutnya pada tahun 2019, naik menjadi 72,39, dan pada tahun 2020, berdasarkan data BPS kembali terjadi kenaikan, menjadi 72,64 dan tahun 2021 lalu juga naik menjadi 72,88,” ujar Yerison menambahkan.
Untuk angka pengangguran di Sawahlunto, pada tahun 2021 mengalami penurunan, menjadi 6,38 persen atau turun dari tahun sebelumnya (2020), pada angka 8,2 persen.
Walikota (Wako) Sawahlunto, Deri Asta SH mengatakan bahwa, “naiknya IPM dan turunnya angka pengangguran, menjadi cermin bagi kita bahwa kinerja Pemko Sawahlunto dalam membangun kota dan melayani masyarakatnya, sudah berada pada jalur yang baik dan benar,” ungkap Wako Sawahlunto di Balaikota, pada saat yang sama (3/1).
“Artinya, komitmen dan kinerja Pemko selama ini, telah sesuai dengan tujuannya dalam membangun Kota Sawahlunto, serta untuk mensejahterakan masyarakatnya. Namun untuk ke depannya, bagaimana kinerja yang sudah baik ini dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan agar lebih baik lagi, ” ujar Wako Sawahlunto Deri Asta SH. (Fdm)
