Pemkab Tanah Datar Didatangi Kemenko Marvest, Danau Singkarak Segera Miliki PLTS Apung

Bupati Tanah Datar Eka Putra, melakukan pembicaraan dengan rombongan Kemenko Marvest terkait pembangunan PLTS Apung Singkarak, Selasa (16/01/24)

 

TANAH DATAR, KABARDAERAH,- Keseriusan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar untuk membangun daerah sudah mulai tampak, buktinya diawal tahun 2024 mendatangkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marvest) Republik Indonesia (RI), Selasa (16/01/24) di Indojolito.

Kedatangan rombongan Kemenko Marvest itu, menindak lanjuti rencana pembangunan pembangkit listrik terapung (PLTS) di Danau Singkarak Kabupaten Tanah Datar. Bila tidak ada kendala, dipenghujung tahun 2025 mendatang sudah bisa beroperasi.

Pembangunan Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Singkarak ini ucap Lukijanto dari Kemenko Marvest merupakan bagian dari usaha percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional di daerah.

“Dan Kemenko Marvest mengawal percepatan pembangunan PSN di enam provinsi. Termasuk Tanah Datar, semuanya sesuai schedule, dan ini juga akan kami laporkan kepada presiden,“ ucap Lukijanto.

Tambahnya, saat ini pemerintah terus menekankan komitmen dalam pengendalian perubahan iklim, dengan mengurangi emisi gas rumah kaca hampir 30 persen di tahun 2030. Dan untuk mewujudkan itu tambahnya, pemerintah juga mendorong pembangunan transisi energi fosil ke energi fisik, salah satunya dengan pembangunan PLTS terapung, di Danau Singkarak ini.

“Pemerintah menargetkan, PLTS Singkarak beroperasi di tahun 2025 mendatang, dengan kekuatan mencapai 3600 mega watt atau 3.63 watt. Ini memang tidak mudah, karena dalam tiga tahun terakhir, baru mencapai 50 megawatt, dengan jumlah pelanggan kurang lebih 5000 pelanggan di seluruh Indonesia,“ ujarnya.

Sementara itu, Bupati Eka menyambut baik rencana pembangunan PLTS Apung Danau Singkarak oleh pemerintah, namun dalam pelaksanaan harus mengedepankan kearifan lokal, dengan melakukan komunikasi yang baik dengan masyarakat tempatan.

Khususnya dalam pelaksanaan ujar Eka, sebelum pembangunan dapat dilakukan sosialisasi, sehingga tidak menimbulkan persoalan di tengah masyarakat.

“Kami sangat mendukung hal ini, dan kami berharap pihak terkait dapat memperhatikan kearifan lokal, dan harus sesuai dengan prosedur yang harus diikuti dan mengkaji amdal, serta manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat,“ ujarnya.

Menurut bupati, ada banyak hal yang menjadi pertimbangan, termasuk aspek keberlangsungan kehidupan masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai nelayan. Ketergantungan ekonomi mereka ada di danau Singkarak.

“Danau Singkarak termasuk 15 danau prioritas nasional, jadi keberlangsungan pariwisata dan juga dampak positif negatifnya bagi daerah, nagari dan juga masyarakat juga harus menjadi prioritas,” ujar bupati.

Menurut Eka, percepatan pembangunan PLTS Apung Danau Singkarak ini, diharapkan bisa berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai target, sehingga bisa beroperasi di akhir 2025 mendatang.

Sementara itu, Hendry Asdayoka Putra dalam kapasitasnya selaku vice president Generation Business Development PLN Indonesia Power menyampaikan, PLTS Terapung Singkarak memang sudah masuk PSN semenjak Juli 2022.

Ia menjelaskan, akan dipercepat progresnya, dan untuk rencana target operasional PLTS apung Singkarak ini pada Desember 2025 mendatang. (Prokopim, Ddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *