Bupati Pasbar: Warga Baru Datang yang Belum Diperiksa dan Terdata, Harap Dilaporkan

PASBAR, KABARDAERAH – Bupati Pasaman Barat Yulianto meminta kepada semua pihak untuk bekerjasama dalam penanganan dan pencegahan wabah virus corona. Hal itu dimintanya untuk kebaikan semua warga yang ada didaerah itu.

Menurut Bupati Yulianto mengatakan, jumlah warga yang datang dari daerah luar ke Pasaman Barat terus meningkat. Sehingga diminta agar warga yang baru datang dari daerah luar untuk melaporkan diri, untuk diperiksa kesehatannya.

Pemeriksaan dan pendataan itu kata Yuliato, untuk memastikan supaya ada pun indikasi penyakit COVID-19, agar bisa diatasi dan tidak menularkan ke yang lain. Bagi yang terdata dan telah diperiksa untuk menahan diri dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

“Kita tidak mungkin menolak warga yang datang, namun demikian untuk memastikan ada indikasi penyakit ini, apa lagi warga yang baru pulang dari daerah yang terpapar corona dan ini untuk kebaikan kita semua,” katanya, Jumat ( 27/3/2020 ).

Untuk itu ia meminta kepada warga untuk melaporkan ke pihak pemerintah untuk setiap warga yang baru datang, sebab saat masuk ke Pasaman Barat ada yang tidak terdata dan belum dilakukan pemeriksaan kesehatan.

“Mohon kepada mayarakat untuk kerjasama yang baiknya, sebab semua laporan-laporan dari bawah sangat dibutuhkan terhadap warga-warga kita yang tidak terdata untuk melaporkan kepihak pemerintah,” pinta Yulianto.

Bupati juga menyampaikan untuk warga yang baru pulang dari rantau atau baru melakukan perjalanan dari daerah yang terpapar corona. Harus menahan diri untuk berkumpul-kumpul dengan masyarakat dan menjalankan anjuran pemerintah. Hal itu semata-mata untuk kebaikan semua orang.

“Berkumpul maupun apa namanya, jangan dilakukan dulu. Saya dapat kabar anak-anak kita yang kuliah mau pulang bersama dan mereka minta diperiksa, tentu ini hal bagus untuk menimalisir perkembangan virus corona ini,” sebutnya.

Sedangkan untuk warga secara luas, bisa melakukan pengecekan kesehatan dengan memdatangi Dinas Kesehatan atau pusat kesehatan yanga ada, baik ditingkat Kecamatan maupun ditingkat kenagarian.

Menurut Yulianto, ini sangat penting dan sehingga ketika sakit harus diperiksa supaya diketahui indikasinya dan bisa diatasi. Untuk memastikan kondisi kesehatan atau terpapar tidaknya warga bisa memeriksakan diri.

“Kemaren saya pun dihubungi oleh salah seorang warga dari Kecamatan Kinali, karena mengalami batuk-batuk dan sesak nafas nya. Sehingga tim medis dikerahkan, tapi InshaAllah tidak ada gejala menandakan terpapar virus corona,” ungkapnya.

Kemudian dijelaskan, pihaknya hingga saat ini terus melakukan koordinasi dengan pemerintah propinsi dan juga dengan TNI/Polri. Hal ini semata-mata memang kewaspadaan agar lebih ditingkatkan dan selama ini memang terus jalankan.

“Sampai saat ini Pasbar masih negatif corona dan kita terus berupaya waspada serta jangan sampailah ada warga kita yang positif. Namun ini perlu kebersamaan, untuk mencegah masuk nya dan berkembangnya virus ini didaerah kita,” jelasnya.

Selain itu kata Bupati, pihaknya meminta partisipasi pemikiran dari tokoh-tokoh masyarakat supaya jangan ada yang kesulitan. Ini demi kepentingan bersama untuk tanggap darurat terhadap COVID-19 ini.

Sedangkan terhadap ODP yang ada di Pasaman Barat, pihaknya selalu mengawasi dan memantau perkembangan warga yang berstatus ODP ini selama 14 hari. Ketika lewat dari masa yang ditetapkan, meskipun sudah lewat tetap dipantau.

“Kita tidak tahu apa yang terjadi besok, sedangkan ini telah menjadi masalah dunia, sehingga dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk mencegah wabah ini,” pinta Yulianto.

Mudah-mudahan dengan kerjasamanya seluruh lapisan masyarakat bisa bersama mengatasi dan mencegah ada berkembangnya COVID ini di Pasbar. Saat ini, sebanyak 12 orang warga didaerah itu telah berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *