SLB Tunas Harapan Silungkang, Menjadikan Harapan Bagi Kita Semua

Pada Rabu pagi (24/2) SLB Tunas Harapan Silungkang yang berada di bawah Yayasan Tugu 1927, secara spontan mendadak “heboh” karena kedatangan anggota DPRD Kota Sawahlunto, Dapil III Lembah Segar-Silungkang Ir Irland Muhammad bersama istrinya, Zul Hasfi R

Kedatangan anggota dewan yang juga sebagai Ketua Komisi I DPRD Kota Sawahlunto ke SLB ini, merupakan suatu kehormatan, kebanggaan tersendiri bagi para majelis guru dan para murid penyandang Disabilitas ini.

SLB Tunas Harapan yang menempati Lantai atas Blok C, Pasar Silungkang ini, sungguh memprihatinkan kita dengan hanya fasilitas seadanya.

Saat ini dengan 14 Guru, termasuk Kepala Sekolah hanya tiga (3) orang guru yang berstatus ASN. Sedangkan selebihnya merupakan guru honorer dengan penghasilan jauh di bawah UMR (Upah Minimum Regionl). Namun dengan semangat mengabdi dan kesabaran mendidik 31 orang anak berkebutuhan khusus, para majelis guru tetap bertahan.

Sekolah Luar Biasa (SLB) Silungkang ini, benar-benar luar biasa. Karena dengan keterbasan yang ada, mereka terus berjalan bahkan mampu mengukir prestasi. Walau kondisi fasilitas atau sarana prasarana sekolah masih jauh dari cukup. Tetapi berkat kerja keras para guru dan pengabdian mereka yang luar bisa, prestasi demi prestasi dapat mereka raih dan mereka capai.

Contoh dari salah satu prestasinya, pada ajang Pramuka Siaga PLB antar SLB sekota Sawahlunto tgl 29 – 30 Agustus 2019 lalu, SLB Tunas Harapan Silungkang, berhasil menggondol Juara Umum untuk tingkat Kota Sawahlunto.

Dari pantauan selama ini, SLB Tunas Harapan Silungkang, kondisinya cukup memprihatinkan kita karena masih terkendala dengan sarana dan prasarana. Namun kita sebagai warga, masih bersyukur dan merasa bangga karena begitu tingginya loyalitas para guru.

SLB yang masih menempati salah satu bagian atas Los Pasar Silungkang, masih jauh dari kata layak untuk sebuah tempat pendidikan, apa lagi untuk Sekolah Luar Biasa (SLB).

Dengan pertimbangan itulah, para pengurus dan semua kita tentunya berkewajiban untuk mendorong SLB ini agar tetap bisa beroperasi karena tanpa kita sadari, SLB ini tentunya sudah menjadi asset bagi Silungkang.

Ke depannya, tentu kita sangat berharap untuk dapat mencarikan jalan keluar dari berbagai kendala yang ada. Serta SLB ini, dapat lebih eksis karena para orang tua pun mau dan bersedia menyekolahkan anaknya ke SLB ini. Karena harus kita pahami dalam kesepahaman bersama, bahwa punya keluarga penyandang disabilitas, bukanlah sesuatu yang aib atau memalukan. Hal ini, harus kita sadari dan pahami secara bersama dengan cara pandang positif.

Sementara itu, tugas pengurus bersama tokoh dan masyarakat peduli pendidikan serta ditopang anggota dewan tentunya diperlukan kebersamaan dalam memajukan SLB Tunas Harapan ini.

Salah satunya, mencarikan lokasi atau melakukan proses hibah lokasi tanah dari salah satu warga Silungkang, yang dulu pernah tercetus tentunya kini harus tetap kita upayakan. Karena kalau SLB ini sudah punya lokasi sendiri, pembangunan gedungnya, merupakan tanggung jawab dinas terkait di pemprov Sumbar. Selain tugas untuk jangka pendeknya, untuk mencarikan tambahan honor bagi para guru honor, agar sedikit lebih layak dari yang diterima sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *