Berkat Bantuan Pemko Sawahlunto dan PT BA, Keltan Berhasil Kembangkan Signifikan


Sawahlunto, KabarDaerah.com – Karena berhasil mengolah kopi dari kebun hingga mengemasnya dalam kemasan, Kelompok Tani (Keltan) Tunas Baru di Desa Muaro Kalaban, Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto berhasil menunjukkan perkembangan yang signifikan, berupa olahan dari perkebunan kopi robusta.

Ketua Kelompok Tani Tunas Baru., Abi Candra menyebutkan, bahwa saat ini, untuk panen kelompoknya mampu menghasilkan biji kopi basah sebanyak 20 ton/bulan. Sementara untuk biji kopi kering, diproduksi sebanyak 400 Kg/bulan.

“Kami bersyukur sekali, perkembangan yang sangat signifikan kami rasakan saat ini  adalah dengan sudah lengkapnya mesin-mesin pengolah kopi. Sehingga di sini, kita sudah mampu langsung mengolah kopi tersebut sampai dipackaging,” ucap Abi Cnadra kepada awak media, Selasa (04/10/22).

Artinya, lanjut Abi Candra, kini di Muaro Kalaban benar-benar full kita membuat kopi, mulai dari sejak ditanam di kebun sampai dijual sudah dalam bentuk bubuk.

Kelompok Tani Tunas Baru, berhasil mengalami perkembangan tersebut berkat dukungan dan bantuan dari Pemko Sawahlunto dan PT Bukit Asam (PTBA).

“Pemko Sawahlunto membantu dengan menyediakan bibit kopi, membuka akses jalan menuju kebun kopi dan pendampingan dari penyuluh pertanian. Sementara dari PTBA, memberi bantuan  mesin pengolahan kopi,” ujar Abi Candra.

Tahapan produksi kopi oleh Kelompok Tani Tunas Baru, dimulai dari perkebunan kopi di kawasan Bukit Cani dengan luas mencapai 23 hektar.

“Kelompok Tani Tunas Baru ini anggota aktifnya sebanyak 17 orang. Mereka berbagi tugas untuk mengurus perkebunan dan mengurus pengolahan biji kopi,” urai Abi Candra.

Untuk tahapan pengolahan biji kopi,  adalah penjemuran dengan sistem semi-modern, kemudian penggilingan, setelah itu merendang untuk dijadikan bubuk agar dapat dipackaging (dibungkus).

“Untuk pemasaran, ada dua (2) jenis. Pertama, kami menjual dalam bentuk bubuk ke Kota Padang, dengan rata-rata harga Rp.60.000,- (enam puluh ribu rupiah) sampai Rp.70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah)/Kg. Dan kami juga ada menjual dalam bentuk sudah dipackaging (dikemas), melalui  brand Kopi Arang,  dengan harga Rp100 ribu/Kg atau ada pilihan Rp5 ribu/sachet dan Rp10 ribu/ons,” terang Abi Candra.

Kelompok Tani Tunas Baru, juga bersedia membeli biji kopi dari petani di sekitar Sawahlunto, dengan harga beli Rp.33.000,- (tiga puluh tiga ribu rupiah)/Kg.

“Jika dijual ke pasar atau ke tengkulak, biasanya harganya Rp.25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah)/Kg, namun kalau dijual kepada kami, harganya Rp.33.000,- (tiga puluh tiga ribu rupiah)/Kg. Jadi ada selisih keuntungan Rp.8.000,- (delapan ribu rupiah) dengan menjual kepada kami,” pungkas Abi.

Kepala Desa Muaro Kalaban., Yuriswan mengatakan, dengan adanya pengolahan kopi ini, telah berhasil menumbuhkan kembangkan ekonomi masyarakat  petani. Apalagi, harga jual biji kopi saat ini ada kenaikan  hampir dua kali lipat.

“Sejalan dengan potensi pengolahan kopi ini, maka kini Pemdes Muaro Kalaban telah menambah sebanyak satu Kelompok Tani untuk mengolah perkebunan kopi, dengan anggota kelompok sejumlah 23 orang,” ucap Yuriswan.

Sementara itu, General Manager PT Bukit Asam Pertambangan Ombilin., Yulfaizon  mengatakan, bahwa pihaknya akan mendukung berbagai potensi, termasuk  produksi kopi di Muaro Kalaban ini  dengan memberikan bantuan mesin dan membawa petani kopi untuk studi banding mempelajari produksi kopi ke Provinsi Sumatera Selatan.

“Mesin pengolahan kopi yang kami bantu itu ada empat jenis. Mesin penggiling kopi (huller), mesin sanggrai (roasting), mesin pembubuk dan mesin packaging,” urai Yulfaizon.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3)., Henni Purwaningsih mengatakan, bahwa bibit kopi ini bibit unggul. Varietas robusta yang berasal dari Jember.

“Bibit ini sudah diverifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih,” ujar Henni menjelaskan.

Wali Kota (Wako) Sawahlunto., Deri Asta, SH menyampaikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Sawahlunto akan tetap dan terus berkomitmen dalam  mendukung perkembangan kelompok tani, sebagai perwujudan dari visi misi tentang keberpihakan kepada ekonomi produktif masyarakat.

“Alhamdulillah, dengan kolaborasi dari Pemko dan PT BA, kini di Muaro Kalaban sudah bisa mengolah kopi secara full dari hulu hingga ke hilir. Artinya, sejak dari ditanam sampai menjadi bubuk dan dijual dalam kemasan, sehingga nilai ekonomisnya menjadi lebih tinggi,” ujar Deri Asta.

Deri Asta juga menyampaikan, telah melihat potensi yang sangat besar dari perkebunan kopi di Muaro Kalaban. Sehingga Pemko Sawahlunto mendukung dari berbagai sisi, termasuk dengan membuka akses jalan menuju lahan perkebunan sampai membawa PT BA untuk turut serta mendukung tahapan pengolahan.

“Terima kasih dan apresiasi kepada Kelompok Tunas Baru yang telah menunjukkan bahwa semua dukungan telah berbuah manis, berkat kerja keras, ketekunan, kekompakan dan kejujuran. Pemko dan PT BA akan selalu siap dan akan terus mendukung. Sehingga semakin banyak keuntungan dan semakin banyak pula petani yang ikut terdampak serta  bertumbuhnya ekonomi masyarakat,” tutur Deri Asta.

“Pesan kami yang tidak boleh lupa, menjaga mutu. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pasar, harus menjaga kualitas menjadi harga mati, jangan sampai tergoda dengan cara-cara meningkatkan keuntungan dengan mengorbankan kualitas,” pungkas Deri Asta sambil mengakhiri. (Fdm)

 

Editor  :  Robbie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *