Pembangunan pasar Surantih tidak berkejelasan, Warga Sutera: Harapan kami hancur

 

 

Pessel, Kabardaerah.Com– Kondisi Pasar surantih yang hingga saat ini belum menunjukkan akan dilanjutkan pembangunannya.

Harapan masyarakat sutera kandas ditangan Rusma Yul Anwar.

Perihal demikian disampaikan oleh warga di Kecamatan sutera yang menginginkan pembangunan pasar surantih yang mulai pada 2020 silam digadang-gadang bakal menjadi pasar mewah didaerah itu hingga saat ini tidak memiliki arah yang jelas, apakah akan terus dilanjutkan ataupun tidak.

Pertanyaan itu muncul bukannya tidak beralasan, pasalnya pembangunan pasar surantih itu menjadi dambaan dan keinginan dari masyarakat setempat sehingga mengharapkan kelanjutan pembangunan pasar itu dilakukan.

Akan tetapi, perasaan berkecamuk ditengah masyarakat saat ini, disebabkan karena hingga memasuki masa kerja tiga tahun pemerintahan Rusma Yul Anwar-Rudy Hariyansyah belum menunjukkan tanda-tanda akan kembali dilanjutkannya pembangunan pasar yang terbengakali semenjak dua tahun silam.

Tak kurang parahnya, bupati pesisir Selatan disela-sela lingkungan kerjanya ke kecamatan sutera hingga menghadirkan agenda resmi pemerintah selalu berkilah dan terkesan mencari pembenaran.

“Karena menjadi temuan Badan Keuangan (BPK) maka kelanjutan pembangunan pasar itu terkendala, Saya takut untuk melanjutkannya, karena Saya pernah merasakan panasnya kursi pesakitan, karena ada yang mencoba memenjarakan saya, “ucapnya. Pada saat menghadiri kegiatan musrenbang kecamatan sutera beberapa waktu lalu.

Sementara itu, ditemui dilapangan, Selasa 28/02. Ikal Jonedi mengatakan bahwasanya secara administrasi persoalan pembangunan pasar surantih itu telah diselesaikan sebelum pembangunan awal dilakukan pada tahun 2020 silam.

“tidaklah benar jika alasannya demikian, karena kami (tim pembangunan Pasar surantih-red) telah menyerahkan berkas yang dibutuhkan dalam proses pembangunan, tapi kita akan pastikan nantinya jika memang itu penyebab tidak dilanjutkannya pembangunan Pasar surantih itu, “ucapnya.

Meskipun bupati terkesan mengelak dari tumpuan masyarakat sutera atas kelanjutan pembangunan pasar surantih itu, Ia tetap akan tetap menyuarakan dikursi legislatif sesuai dengan tupoksinya sebagai wakil rakyat.

“Saya harap perjuangan saya juga dibantu oleh rekan-rekan media, sehingga didengar oleh mereka pengambil kebijakan, “tutupnya.

Terpisah, warga setempat. Zuirman (73) menilai pemerintah daerah dalam hal ini bupati pesisir selatan telah gagal menunaikan janji politiknya terhadap masyarakat sutera untuk melanjutkan pembangunan pasar surantih ini.

“Ini merupakan salah satu janji kampanye dari sekian banyaknya janji yang disampaikan ke masyarakat sutera, kalau tidak dilanjutkan maka kembalikan saja bentuknya seperti semula,”ucapnya.

Ia menambahkan, bahwasanya Keberadaan pasar surantih sangat vital bagi ekonomi masyarakat setempat dalam memperjuangkan ekonomi keluarga.

Pedagang yang sempat diwawancarai dilapangan, Sidia Timar (65) mengaku terjadi penurunan drastis terhadap kunjungan pembeli ke pasar surantih dan kuat penyebabnya salah satunya adalah tidak tertatarnya kondisi pasar.

“Sebelum dibangun pasar ini penjualan masih normal saja, bisa menghidupi keluarga, tapi setelah dibangun, kunjungan berkurang dan penghasilan pun sangat jauh berkurang, bahkan untuk membeli bensin saja susah, “tuturnya.

Ia menilai, salah satu faktor penyebab terjadinya penurunan pengunjung pasar adalah kondisi pasar yang tidak tertata dengan baik”, tutupnya.

Reporter: Efrizal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *