Kebijakan Gubernur Sumbar Jalur One Way Lebaran, Momen Promosi Indahnya Malalak

Ditulis Oleh  :  Yohanes Wempi (Keturunan Niniak Putra Malalak)

 

Perantau Minang dari Medan Sumatera Utara, dikutip median online bernama Ucok, mengaku dirinya cukup terkesan dengan jalur one way Padang-Bukitinggi karena beliau dari Medan diarahkan jalan kedaerah Malalak, tandikek, Padang Pariaman.

Sehingga begitu dirinya melintasi kawasan Malalak, Ucok dan keluarga besarnya mengaku terkesan dengan panorama alam di lokasi itu, ditambah banyaknya tempat wisata buah seperti wisata petik stroberi.

“Saya tidak pernah melintasi kawasan Malalak, Tandikek itu sebelumnya, jadi ya mengikuti kendaraan yang ada di depan saya saja,” katanya pada media online yang pernah Penulis paparkan dalam tulisan terdahulu.

Sebelum Penulis uraikan keindahan kawasan Malalak, Tandikek, dan Padang alai, terlebih dahulu menyampaikan bahwa kebijakan Buya Mahyeldi, Gubernur Sumatera Barat bersama dengan Polda Sumatera Barat tentang jalur one way sicincin-bukittingi telah memberikan dampak positif yang mereka rasakan selama di perjalanan.

Perantau, para wisatawan domestik pun merasa gembira dan senang pulang kampung dengan kondisi jalan lancar, pemandangan pun indah yang dilalui. Harapan kebijakan one way ini bisa diperlebar dan dikaji lagi kekurangannya untuk kesempurnaan tahun depan.

Kesuksesan Gubernur Sumbar juga diberi apresiasi dosen, yaitu menurut Dosen Transportasi dari UM Sumatera Barat, Helga Yermadona, yang Penulis kutib mengatakan bahwa kebijakan One Way di Jalur Padang-Bukittinggi maupun sebaliknya, berhasil mengurangi kemacetan. Seperti diketahui, penerapan One Way ini dilakukan pada H-3 hingga H+3 Lebaran 1444 H.

Kebijakan memindahkan jalur jalan utama ke Malalak memberikan kesempatan promosi gratis pariwisata dikawasan ini, Penulis yang asal usul nenek puyut turun dari Malalak sebelum lahir di Nagari Pakandangan menjelaskan bahwa kawasan Malalak bisa dijadikan pusat wisata dan penginapan keluarga baru.

Sekarang pun Malalak sudah diincar oleh investor untuk menanamkan investasinya, sepanjang jalan sudah ada berdiri cafe atau restoran elit, sudah ada tempat wisata buah stroberi dan lainnya.

Dari diskusi Penulis dengan Metek Zhulizul yang merupakan konsultan Gubernur Sumatera Barat mengatakan bahwa ada beberapa investor yang akan menanamkan modal untuk membangun hotel dan membangun villa keluarga seperti puncak Bogor. Jika ini bisa terwujud maka kawasan Malalak bisa menjadi kawasan wisata baru mendatangkan PAD.

Penulis yang selalu berinteraksi dengan daerah ini memberi tahu bahwa pengembangan wisata tidak hanya berada di Malalak (Agam), tapi bisa juga dikembangkan dikawasan Padang Alai, Ulu Banda (Padang Pariaman).

Catatan Penulis kawasan Padang Alai, Ulu Banda itu kawasan terindah juga yang bisa dinikmati seperti gunung-gunung, persawahan dan bisa juga melihat pantai.

Harapan pada Pemerintah Daerah seperti Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman membuat master plant pengembangan kawasan Malalak, Padang Alai, Ulu Banda dan Tandikek.

Jika tidak ada master plan pengembangan kawasan itu dikawatirkan para investor membangun kawasan sesuka-suka hatinya saja yang akan berdampak negatif terhadap lingkungan dan kerusakan keasriannya sendiri.

 

Editor  :  Robbie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *