Pemko Padang Perlu Berpihak, Angkot Masyarakat Wajib Diremajakan

Ditulis Oleh  :  Yohanes Wempi

 

Sudah beberapa bulan ini, Penulis menikmati senangnya naik angkutan kota (Angkot) Padang dari rumah kekantor, dari rumah ke pasar raya Padang, dari rumah kekampung halaman di Pariaman dan ketempat kegiatan sosial.

Kebiasaan naik angkot ini juga melatih Penulis merasakan penderitaan masyarakat kecil Kota Padang yang hidup keseharian tergantung dengan transportasi umum ini.

Kesimpulan Penulis angkot Padang perlu diremajakan, perlu direvitalisasi dan ada pengantian unit mobil baru karena sudah berusia tua.

Peremajaan angkot Padang ini perlu diseriuskan oleh Pemkot Padang dan semua pihak pemangku kepentingan di bidang angkutan umum. Jika angkot Padang ini tidak diremajakan atau tidak diganti dengan kendaraan baru, kawatirnya akan terjadi kecelakaan, insiden kematian lalulintas. Serta kerugian yang menyebabkan pemilik dan penumpang tidak akan mau naik angkot lagi.

Dari catatan Penulis ketika naik angkot ini, penumpangnya mayoritas perempuan, setelah ditanya mengapa perempuan atau emak-emak naik angkot Padang karena mereka tidak memiliki kendaraan pribadi, yang nota bene memang terpaksa naik kendaraan umum.

Bagi yang punya kendaraan pribadi, lebih memilih memanfaatkan pasiltas itu untuk berkegiatan atau melakukan pepergian ketujuan. Kekawitran Penulis jika angkutan umum tidak lagi jadi pilihan maka kedepan budaya menambah kendaraan pribadi akan meningkat, secara otomatis kemacetan di Kota Padang akan semakin parah.

Pemko Padang jika serius untuk meremajakan atau merevitalisasi angkutan umum ini tidak lah sulit, tinggal mengumpulkan pengurus organda, lalu minta mereka memberikan semua data pemilik angkot tua.

Setelah itu Pemkot Padang dengan kebijakan cerdas akan memberi kendaraan baru untuk pemilik angkot tua, maka seluruh angkot Padang akan baru.

Pertanyaannya apakah Pemkot punya dana untuk itu, jawabanya tidak perlu Pemkot mengeluarkan dana untuk pembelian mobil baru tersebut. Pemkot cukup memangil Direktur Bank Nagari selalu bank milik daerah untuk membiayai pembelian kendaraan baru tersebut, pengganti angkot yang usang.

Setelah itu Pemkot Padang meminta pihak asuransi, melalui subsidi premi Pemkot seperti Jamkrida, askrida menjamin dana yang digelontorkan Bank Nagari untuk revitalisasi mobil angkutan umum itu tersebut.

Namun Pemkot tentu tetap memberikan regulasi dan aturan yang jelas agar pihak perbankan dan pihak asuransi tidak dirugikan dalam kebijakan ini.

Pertanyaannya apakah Pemkot mau melakukan itu, menurut Penulis Walikota Padang haru melakukan peremajaan angkot Padang tersebut demi kenyamanan dan keindahan Kota Padang yang sudah menjadi aikon prawisata.

Pilihan meremajakan angkot ini sangat berat juga untuk dilakukan oleh pihak tertentu, apalagi pihak tertentu dipemko seperti Walikota, Anggota Dewan, Pejabat tidak pernah naik angkot. Idealnya para petinggi Pemkot Padang harus naik angkot seperti Penulis.

 

Editor  :  Robbie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *