PT HKI Selesaikan Tol Sesi Padang – Sicincin, Kecemasan Anak Nagari Pariaman

Ditulis Oleh  :  Yohanes Wempi (Putra Padang Bukik, Lubuk Pandan)

 

Akhir tahun 2022, Penulis diundang oleh salah satu media televisi dalam acara advokat Sumbar bicara dengan tema yang disuguhkan berkaitan dengan penyelesaian pembebasan lahan jalan tol sesi 1 Padang – Sicincin.

Saat itu Penulis menyampaikan, bahwa pembebasan lahan jalan tol sesi 1 Padang terus kesicincin bisa dilakukan 100%, tinggal pembayarannya, bisa tidak penanggung jawab pembayaran ganti rugi secepatnya membayarkan. Seperti cepatnya pembebasan lahan yang dilakukan oleh Tim Pemerintah Provinsi, itu pertanyaannya?.

Setelah itu Penulis menyampaikan opini bahwa Penulis sekarang ini mengkawatirkan pengerjaan jalan tol sisi 1 Padang-Sicincin ini. Pertanyaanya serius kah dikerjakan atau bisa kah diselesaikan jalon tol ini dalam target waktu 2024.

Hasil analisa Penulis saat itu menyimpulkan PT. Hutama Karya Infrastruktur (HKI) tidak serius dalam pengerjaan jalan tol tersebut sehingga progres volumenya tidak bagus.

Dua kekawatiran tersebut sampai hari ini masih menjadi tanda tanya. Apakah HKI serius melaksanakan pengerjaan jalan tol ini. Jangan-jangan HKI terkena imbas tren politik yang terjadi ditingkat nasional.

Jawaban pertanyaan itu menurut Penulis masih relevan disampaikan kembali. Apalagi kemarin ada kunjungan Wakil Gubernur Sumatera Barat yang telah merilis perkembangannya. Dari berita yang Penulis baca makin tinggi tingkat kekawatiran bahwa jalan tol sesi 1 Padang-Sicincin tidak serius dikerjakan oleh HKI. Bisa jadi tidak selesai tol sesi 1 Padang-Sicincin ini.

Dari media online Penulis kutib bahwa pembebasan lahan sudah mencapai 95%. Selebihnya ada permasalahan administrasi, konsinyasi dan yang belum bebas.

Namun dari catatan Penulis lapangan sudah banyak administrasi yang selesai masalah pembebasan lahan ini, namun dana belum cair juga oleh Pemerintah Pusat.

Setelah itu dari pemberitaan media online juga bahwa saat ini pembangunan fisik konstruksi sudah selesai sekitar 37.9 % dari 100% pengerjaan yang ditargetkan selesai 2024.

Nah dengan volumen kerja sebesar 37,9 % ini, menurut catatan Penulis sangat tidak masuk akal dari tahun awal sampai sekarang progresnya baru lebih kurang 40%. Pengerjaan yang lambat.

Menurut Penulis dengan kapasitas PT HKI, sebenarnya bisa mengerjakan lebih dari itu. Apalagi HKI sudah ditugaskan khusus oleh Presiden RI untuk mengerjakan jalan tol di Nusantara ini.

Jadi Penulis selaku anak nagari Padang Bukik, Lubuk Pandang yang nagari Kami dilalui oleh jalan tol sangat kawatir jalan tol sesi 1 Padang-Sicincin tidak bisa diselesaikan atau tidak tuntas pengerjaan sampai tahun 2024.

Kekawatiran ini wajar Penulis ungkapkan karena sekarang sudah masuk tahun politik, pemilu (Pileg atau Pilpres) tahun 2024, secara otomatis akan menggangu pelaksana proyek nasional. Apalagi program strategis presiden Jokowi yang akan berakhir masa jabatan nya. Tentu semua akan bimbang.

Banyak hal dalam tahun politik ini akan terjadi, semua bisa terjadi. Jadi hal yang mengkawatirkan bagi anak nagari, jika jalan tol tidak selesai karena disini calon presiden Jokowi kalah lagi, bisa juga jadi instrumen.

Atau sebaliknya karena Jokowi tidak lagi berkuasa menyebabkan anggaran untuk jalan tol sesi 1 Padang-Sicincin tidak ada lagi, sudah dialihkan pengerjaan proyek strategis nasional yang butuh percepatan seperti proyek IKN.

Penulis selaku anak nagari meminta kepada HKI agar transparan dalam pelaksanaan penyelesaian jalan tol sesi 1 Padang-Sicincin agar masyarakat Sumba tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Andaikan yang terjadi itu HKI tidak punya dana untuk penyelesaian pembangunan jalan tol tersebut maka anak nagari bisa membantu penyelesaian dengan membeli saham jalan tol ini.

Andaikan secara politik ada permainan yang menyebabkan jalan tol tersebut tidak bisa selesai maka saat ini HKI harus menertibkan permainan tersebut, jika diperlukan HKI memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal untuk membantu percepatan pengerjaan.

HKI jika serius menyelesaikan pekerjaan jalan tol sesi 1 Padang-Sicincin ini maka tenaga kerjanya tidak cukup 1000 orang, tapi harus lebih dari itu, berpuluh ribu tenaga kerja.

 

Editor  :  Ronnald

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *