Pemulihan Destinasi Wisata Sawahlunto, Dimulai Dari Kota Tua.

Sawahlunto-KABARDAERAH.COM.Ketua Project Management Office (PMO) BUMN untuk pariwisata Sumbar, Iswandi Said pada Kamis (10/2) melakukan pertemuan dengan Wakil Wali Kota (Wawako) Sawahlunto, Zohirin Sayuti SE yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Sawahlunto, Dr dr Ambun Kadri MKM serta sejumlah jajaran terkait, di rumah dinas Wawako Sawahlunto.

PMO BUMN untuk pemulihan pariwisata Sumbar menyatakan komitmennya untuk mendukung upgrade (peningkatan) kunjungan wisata ke Sawahlunto, salah satunya dengan mendorong reaktifasi kereta api dan paket perjalanan wisata.

“Untuk reaktifasi kereta api ini sangat strategis dalam menghidupkan pariwisata dan ekonomi. Apalagi Sawahlunto dalam sejarah pertambangan batu bara, memiliki keterkaitan sangat erat dengan kereta api. Karena itu Menteri BUMN Erick Tohir sudah setuju dan menugaskan kami ke sini untuk melakukan kajian lebih lanjut. Bagaimana untuk menghidupkan kembali kereta api Sawahlunto agar segera dimulai,” ujar Ketua PMO BUMN untuk pariwisata Sumbar, Iswandi Said.

Iswandi mengatakan bahwa pihaknya akan membuat bundling atau paket wisata bersama, dengan melibatkan sejumlah BUMN seperti PT. Semen Padang, PT. Bukit Asam, PT. KAI, Pelindo, Angkasa Pura II dan Hotel Indonesia Natour.

“Saat ini telah disepakati ada lima (5) destinasi wisata prioritas untuk dibantu melalui PMO BUMN. Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh dan Kota Pariaman. Sementara itu, untuk Kota Sawahlunto kita berdayakan potensi wisata kota tua sebagai World Heritage versi UNESCO dan wisata alam berbasis Geopark,” ungkap Iswandi.

Lebih lanjut Iswandi menyebutkan bahwa, BUMN yang memiliki aset di Sawahlunto adalah PT. Bukit Asam, PT. KAI dan Hotel Indonesia Natour melalui PMO akan berkolaborasi guna untuk mendukung peningkatan dan pengembangan pariwisata di kota ini, dengan jumlah penduduk miskin paling rendah di Indonesia pada Tahun 2021.

“Untuk reaktifasi kereta api awalnya kan direncanakan dari Stasiun Sawahlunto sampai ke Stasiun Muaro Kalaban. Namun sekarang dengan telah meninjau langsung ke lokasi, kami akan mengusulkan kepada pak Menteri agar dilanjutkan jalur tersebut sampai ke Stasiun Silungkang,” ujar Iswandi menambahkan.

Iswandi Said yang merupakan Direktur Utama Hotel Indonesia Natour ini, menyebutkan bahwa BUMN perlu saling bersinergi untuk mendukung Sawahlunto dalam menjaga dan mengelola status yang telah diperoleh dari UNESCO sebagai World Heritage atau Kota Tua Warisan Dunia.

“PMO akan memaksimalkan peran tersebut, bagaimana aset masing-masing BUMN itu hadir untuk mendukung pariwisata Sawahlunto. Contohnya, aset PT. KAI untuk reaktifasi kereta api, aset PT. Bukit Asam untuk wisata heritage dan wisata pertambangan batu bara serta aset Hotel Indonesia Natour untuk peningkatan kualitas pelayanan akomodasi bagi wisatawan,” ungkap Iswandi menjelaskan lebih lanjut.

Sementara itu, Wakil Wali Kota (Wawako) Sawahlunto Zohirin Sayuti SE menyambut dengan antusias dan menyampaikan terima kasih pada PMO BUMN Sumbar. Mnurutnya Wawako, Pemko Sawahlunto memang sangat membutuhkan dukungan dan sinergi pemerintah pusat serta BUMN dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata.

“Potensi wisata Sawahlunto ini luar biasa, namun untuk mengoptimalkan pengelolaannya, memang harus hadir sentuhan pemerintah pusat dan BUMN. Bukannya daerah tidak bisa tetapi ada berbagai keterbatasan dan lainnya yang membuat back-up dari pemerintah pusat ikut menentukan untuk keberlanjutan pariwisata Sawahlunto,” pungkas Wakil Wali Kota Sawahlunto, Zohirin Sayuti mengakhiri. (Fdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *