Cegah Kasus DBD, Lurah Pondok Duo Pariaman Ajak Warga Bersihkan Lingkungan

Pariaman _ Lurah Pondok Duo, Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman Rinaldi mengajak warganya untuk rutin melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan. Ajakan tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi untuk mencegah penyakit disebabkan oleh nyamuk seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) maupun chikungu.

“Kami terus ingatkan agar warga semakin peduli terhadap lingkungan. Salah satunya dengan mengadakan kerja bakti, membersihkan gorong-gorong, maupun drainase secara rutin agar penyakit DBD tidak menyerang,” tuturnya kepada kabardaerah.com, Selasa (5/4/2022).

Lanjut dia, pihaknya mengajak masyarakat untuk melakukan kerja bakti pada hari sabtu atau setiap minggunya secara rutin. Selain itu juga mengimbau masyarakat untuk melakukan 3M Plus.

“Kami imbau warga untuk melaksanakan 3 M Plus, yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang tempat yang dapat menampung air dan plusnya, menaburkan bubuk abate, menggunakan obat anti nyamuk dan mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah,” pungkasnya.

Perihal kasus DBD, sambung Rinaldi, terhitung sejak awal Januari hingga awal April 2022 ini sudah ada lima (5) orang warga Kelurahan Pondok Duo yang terjangkit kasus DBD.

“Alhamdulillah, kelima warga kita yang terpapar kasus DBD itu cepat ditangani, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Kita dari kelurahan cepat merespon dan mengambil tindakan cepat sehingga pasien bisa disembuhkan,” jelasnya.

Meski seluruh warga yang terpapar DBD bisa ditangani, sebagai Lurah Pondok Duo Rinaldi berharap kedepannya tidak ada lagi warga yang terpapar kasus DBD. Untuk itu, ia mendorong masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, sehingga kasus DBD dapat diminimalisir.

Selain melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan, pihak kelurahan juga melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Pariaman, terkait penanganan kasus DBD.

“Selain melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan, saya juga meminta Dinas Kesehatan melakukan foging, sehingga nyamuk yang bersarang digot-got dan selokan bisa berkurang,” tuturnya. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *