Karakteristik Kepemimpinan HMI

Oleh Firman Wahyudi

Kader Komisariat STKIP STIT Ahlussunnah HMI Cabang Bukittinggi

Sebagai Individu sosial, manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab sosialnya baik kepada sesama manusia ataupun pada penciptanya. Pada ranah keislaman manusia diturunkan ke dunia untuk mengelola, mengatur, atau memimpin, yaitu menjadi khalifatu fi al-ardh. Rakyat diberikan banyak kekuasaan sebagai pemimpin, mulai dari pemimpinnya sendiri, pemimpin keluarga, pemimpin organisasi hingga pemimpin bangsa.
Dalam konteks organisasi, pemimpin memegang peranan penting karena harus mampu menggerakkan dan mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi sangat tergantung pada kualitas kepemimpinannya. Pertanyaan tentang kepemimpinan bukanlah pertanyaan yang mudah, mengingat pemimpin adalah orang-orang dari berbagai jenis dan kualitas, dengan perasaan dan akal.

Pemimpin dan kepemimpinan, merupakan dua kata yang saling memiliki keterkaitan satu sama lain. Hal ini mengundang pendapat dan teori yang berbeda beberapa ahli yang memberikan kriteria batasan makna secara inheren terkandung pada kedua kata tersebut. Kata pemimpin berhubungan dengan subyek (personifikasi) beserta segala kriteria dan batasan terhadap tampakan kemampuan dan/atau kecenderungan terhadap kemampuan berdasarkan kekuatan yang dimiliki
secara personel oleh yang bersangkutan.

Sedangkan kepemimpinan lebih ditujukan ke dalam dinamika produk bagi para pemimpin yang memahami berbagai makna dengan batasan atas produk itu sendiri. Pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain dan yang memiliki otoritas manajerial. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
Kepemimpinan merupakan masalah manusia yang bersifat unik. Keunikan masalah kepemimpinan seunik manusianya itu sendiri. Masalahnya tidak sekedar Ini mempengaruhi kehidupan manusia tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai entitas sosial. Oleh karena itu, setiap proses manajemen memiliki karakteristiknya masing-masing.

Himpunan mahasiswa islam (HMI) sebagai organisasi perkaderan terbesar di Indonesia, tentunya telah menjadi ruang berbagai generasi, proses perkaderan yang dilakukan dalam internal HMI merupakan salah satu instrumen pengembangan jatidiri internal pada individu kader yang menjadikan ruang perkaderan di HMI sebagai kawah Candradimukanya pemimpin bangsa.

Peran para kader HMI pun tak dapat dielakkan dalam sejarah bangsa ini. Oleh karena itu, HMI semestinya mampu menjawab setiap tantangan dalam perkembangan generasi muda. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kader diharapkan mampu menjadi alat perjuangan dalam mentransformasikan gagasan dan aksi terhadap rumusan cita yang ingin dibangun yakni terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang dirindhoi Allah SWT.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berazas dan berpahaman bahwa Islam menjadi dasar berpijakan dalam berorganisasi tentunya yang dituntut adalah menciptakan sumber daya manusia selain yang memiliki kemampuan akademisi yang baik juga harus memiliki jiwa kepemimpinan yang tangguh, serta aktif di masyarakat menjaga nilai nilai yang Islami berdasarkan AlQur’an dan Hadist. Ini melekat pada diri kader HMI sebagai wujud implementasi dari Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI (NDP) sebagai ideologi organisasi.

Menurut hemat penulis, pembentukan kader dan pemimpin yang berkualitas, tentu tidak terlepas dari konsep kepemimpinan yang ada dalam suatu organisasi, dan implementasi konsep yang dimaksud dalam proses perkaderan. Sebagai sebuah organisasi yang sudah banyak melahirkan pemimpin bangsa dalam berbagai sektor kehidupan. Tentunya HMI mempunyai konsep kepemimpinan nya sendiri dan berkarateristik HMI, yang di internalisasikan kepada para kader dalam berbagai jenjang perkaderan.

Konsep kepemimpinan yang ada di HMI yang memiliki karakteristik HMI dan sesuai dengan apa yang dicita-citakan berdasarkan doktrin-doktrin perjuangan HMI tersebut. Konsep kepemimpinan yang dimaksud adalah : “Kepemimpinan Islamis, Intelektual, Profesional”. Ketiga aspek yang terdapat dalam konsep ini merupakan cerminan dari cita-cita pembentukan profil kader yang ideal, yaitu: terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang dirindhoi Allah SWT.(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *