Warga Puji Tindakan Dodi Hendra Karena Beri Maaf Pelaku Pencuri ATM Miliknya

Kab. Solok – Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra mengalami musibah kehilangan ATM Bank Mandiri miliknya, Rabu (8/3/23) malam. Setelah diusut oleh berbagai pihak, ternyata ATM tersebut dicuri oleh anak angkatnya sendiri berinisial OP. Namun, persoalan itu tidak diperpanjang melainkan pelaku mendapat maaf dari Dodi sebagai korban.

Ajudan Ketua DPRD Kab. Solok, Ulil menceritakan kronologi kejadiannya berawal saat Dodi Hendra merasa kehilangan ATM dan bertanya kepada semua orang di rumah namun tiada satupun yang mengaku malam itu.

“Sangkaan kami yang mengambil ATM tersebut adalah orang lain, lalu saya membuat laporan kepolisian. Sekejab pengembangan dilakukan polisi dengan melakukan pengecekan CCTV ATM Bank Mandiri, ingin mengetahui siapa yang menarik uang dari ATM tersebut. Singkatny, polisi menemukan salah seorang pelaku adalah salah satu penghuni rumah yaitu OP”, kata Ulil.

Lalu, aparat menjemput OP ke rumah untuk diamankan di kantor polisi.

Setelah Dodi Hendra mengetahui yang mengambil ATM tersebut bukanlah orang lain, melainkan anak angkatnya sendiri, seketika laporan kepolisian dicabut kembali dan melakukan proses hukum Restorative Justice.

“Restorative justice adalah penyelesaian tindak pidana dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku, keluarga korban, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, atau pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil melalui perdamaian dengan menekankan pemilihan kembali pada keadaan semula. Pengertian restorative justice atau keadilan restoratif ini termuat dalam Pasal 1 huruf 3 Peraturan Polri Nomor 8 Tahun 2021.”

“Ya, Pak Dodi sudah memaafkan dan akan melakukan pembinaan lebih lagi ke depanya terhadap OP, sebab OP itu adalah anak angkatnya”, ujar Ulil.

Di sisi lain, salah seorang warga yang mengetahui peristiwa tersebut, Izul memuji tindakan yang diambil oleh Dodi Hendra dengan memberi maaf pelaku lalu melakukan pembinaan lebih baik lagi ke depannya.

“Saya salut dengan kemuliaan hati Pak Dodi Hendra, meskipun uangnya hilang dicuri namun ia tetap memberi ampunan atau maaf kepada pelakunya. Padahal banyak juga warga yang menginginkan OP ditangkap dan dihukum. Seperti yang Pak Dodi bilang, Tuhan saja pemaaf mengapa kita tidak? Dia (Dodi Hendra) mengatakan malu anaknya adalah malu dia, tidak ada seorang Bapak yang mau menghakimi anaknya sendiri dan tidak semua hukuman pelaku kejahatan harus masuk penjara, melainkan bisa dengan pola penayadaran diri”, terang Izul  menirukan ucapan Dodi Hendra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *