Lagi,Warga Rura Patontang Tandu Warga Sakit Sejauh 4KM

Warga RuraPatontang mengantar warga yang sakit ke Puskesmas terdekat.

PASAMANBARAT,KABARDAERAH.COM-Kejorongan Rura Patontang yang terletak di Kecamatan Koto Balingka, Pasaman Barat, Sumatera Barat kembali menyiarkan berita duka. Seorang warga yang sakit bernama  Mawardi (66) terpaksa ditandu oleh  sejumlah warga lainnya sejauh 4km akibat buruknya akses jalan untuk mendapat pengobatan di Puskesmas terdekat pada Senin, 4/12/2023.

Sebelumnya, berita seorang Ibu hamil yang hendak bersalin ke Puskesmas, melahirkan di jalan dan ditayangkan oleh saluran tv nasional.

Tidak berselang lama, seorang warga  Rura Patontang lainnya   ditandu warga  ke Puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan.

“Nanti sore masih ada warga lain yang akan di tandu Bang,” kata seorang warga yang enggan di sebut namanya.

“Warga tersebut sebelumnya di rawat di Rumah Sakit Yos Sudarso, Padang. Tapi karena tidak kunjung sadarkan diri,akhirnya keluarga memutuskan untuk di bawa pulang,” urainya.

Ia mengatakan setiap warga yang sakit dan tidak mampu berjalan kaki akan di tandu oleh warga lainnya sejauh 4km untuk mendapat perawatan. Hal tersebut karena akes jalan ke desa itu tidak bisa di lalui oleh kenderaan roda empat.

“Kami harap Pak Bupati dan pihak terkait memperhatikan kondisi warga ini,” katanya.

“Dua tahun yang lalu Pak Bupati sudah berjanji akan memprioritaskan pembangunan jalan Rura Patontang,tapi mungkin karena kesibukan beliau sampai saat kami belum ada rezeki mendapat pembangunan jalan,” imbuhnya .

Sebelumnya di lansir dari laman sumbarsatu.com, di tahun 2021 Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi berkunjung ke Rura Patontang.

Bupati pada kesempatan itu didampingi oleh Kepala Bappeda Joni Hendri, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Raf’an beserta tim teknis Dinas PU dan stakeholder terkait lainnya menelusuri jalan Rura Patontang yang terjal dan setapak.

“Pembangunan jalan Rura Patontang nantinya akan diperlebar dan sebagian jalan dibeton dengan panjang kurang lebih 4,5 km,” kata Bupati Hamsuardi kala itu.

Namun hingga kini kondisi jalan tersebut belum berubah.Sebahagian ruas jalan yang di beton dengan dana swadaya masyarakat juga sudah mulai mengalami kerusakan karena tergerus air.

“Puncaknya jika musim hujan seperti ini Bang, kondisi jalan berlumpur dan licin, sangat sulit di lalui, ditambah lagi kita menandu orang sakit, bisa abang bayangkan penderitaan kita ini,” katanya.

Ia berharap desa Rura Patontang juga mendapat perhatian sebagaimana wilayah lainnya di Pasaman Barat.

“Indonesia sudah merdeka dari penjajahan, tapi warga Rura Patontang belum merdeka dari segi infrastruktur, ekonomi dan pendidikan,” katanya mengakhiri.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *