Spesialis Urologi Terkenal di Riau, Ternyata Putra Asli Sumanik Tanah Datar

Fhoto : Dr. dr. Afdal, Sp.U(K), Dokter spesialis Urologi di Riau, ternyata putra asli Tanah Datar, yakni Sumanik Kecamatan Salimpaung. (ist)

Tanah Datar, KabarDaerah.com – Tidak banyak memang warga Tanah Datar mengenal sosok pria 57 tahun ini, yang kesehariannya bekerja dibeberapa Rumah Sakit terkenal di Kota Pekanbaru, Riau dengan status Dokter Spesialis Urologi.

Dokter Urologi ini merupakan dokter spesialis yang langka di Indonesia. Menurut data disitus resmi Ikatan Ahli Urologi Indonesia (Indonesian Urological Association) pada Mei 2023, terdapat hanya 635 dokter spesialis urologi yang tersebar di 34 provinsi dan satu diantara 635 itu adalah Dr. dr. Afdal, Sp.U(K).

Siapa sangka, dokter Buya yang akrab disapa untuk dr Afdal, ternyata adalah asli Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, tepatnya di Nagari Sumanik Kecamatan Salimpaung. Dia besar bersama 8 (delapan) saudara lainnya dalam didikan seorang ayah yang berprofesi sebagai pedagang nomadden, atau berpindah-pindah.

Kepada media ini, Jumat (22/03/24) disebuah sudut Coz Cafe RS Syafira Pekanbaru Lantai 10, kami mencoba mengali profil Dokter Buya ini. Ditemani dengan sajian Ikan Salmon dan kentang goreng, ia mengakui terdampar di Riau ini sebagai abdi negara. Dengan jadwal singkat itu, Buya bercerita tentang nagari asalnya.

“Sebetulnya, saya juga alumni SMAN 1 Batusangkar yang pernah menjabat sebagai Ketua Lintas Alumni dan selepas itu saya melanjutkan pendidikan di FK Unand Padang,” ucap Dr Afdal.

Lanjutnya, usai menyelesaikan pendidikan di FK Unand 1994 lalu, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di FK UI Spesialis Urologi (2005), S3 Biometik Unand (2019) dan tahun 2023 Subspesialis Urologi Andropologi – Kolegium Urologi Indonesia.

“Pada tahun 1997, saya sudah mengabdi sebagai ASN hingga saat ini. Mengenang nagari asli, saya sebetulnya punya mimpi jika suatu saat nanti bisa mengabdi di kampung halaman. Namun karena profesi, tanggung jawab sebagai pengajar mimpi itu masih belum bisa ia wujudkan,” tutur Afdal.

Ia mungkin akan mewujudkan mimpi dan mengabdi kepada kampung halamannya dengan jalur pengumpulan donasi untuk Masjid-Masjid yang ada di Kabupaten Tanah Datar.

“Bukan ingin ria, ada sih beberapa Masjid yang kita bantu. Ini murni karena kepercayaan saja saya bisa mengelola dana donasi untuk pembangunan Masjid, termasuk di Kabupaten Tanah Datar,” ucap ayah 3 anak ini.

Namun, dengan aktif di organisasi sosial dan juga profesi ia bisa mewujudkan mimpi itu dengan membangun mesjid, dan karena kecintaan dr Afdal sejak kecil tentang keberadaan Masjid inilah dibukukan oleh seorang rekan sejawatnya dengan judul Pecinta Mesjid.

Bagaimana seorang dr Afdal yang memiliki waktu terbatas karena kesibukan sebagai seorang dokter spesialis langka? Dan apa maksud ia membangun Masjid dengan jari-jarinya? Tunggu edisi Dokter Pecinta Masjid.

 

Penulis  :  Boeng Doy

Editor    :  Ronnald

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *